Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
POLISI menyebut bahwa aksi pelemparan batu ke Gereja Sidang Jemaat Kristus di Samarinda, Kalimantan Timur tak berkaitan dengan isu suku, agama, ras dan antar golongan (SARA).
Hal itu dikatakan Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Andika Dharma Sena, Jumat (9/7).
Menurutnya, motif tersebut tak tergambar dari hasil penyelidikan awal yang dilakukan polisi usai menangkap dua terduga pelaku.
"Tidak ada kaitan dengan isu SARA, tapi sakit hati," ucap Andika, Jumat (9/7).
Andika menuturkan bahwa alasan salah seorang terduga pelaku melakukan pelemparan karena merasa kecewa tak diberikan izin menggunakan listrik gereja untuk keperluan berjualan.
Pasalnya, salah satu pelempar batu itu merupakan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di sekitaran gereja. Dirinya membuka usaha minuman dingin dan memerlukan pemakaian listrik.
Baca juga: Ratusan Awak Bus di Banda Aceh Disuntik Vaksin Covid-19
"Minta disambungkan listrik gereja, kemudian yang bersangkutan juga membayar. Cuma kemudian dari gereja ada pertimbangan-pertimbangan sehingga tak diberikan," paparnya.
Hal itulah yang membuat dirinya sakit hati sehingga dirinya melempar gereja dengan batu. Tanpa tedeng aling-aling, ia mengajak salah seorang kerabatnya untuk melakukan aksi tersebut bersama.
Namun hingga saat ini belum diketahui secara rinci mengenai momen yang menyulut aksi tersebut dapat dilakukan.
"Sedang kami dalami dulu ya. Kami periksa dulu semuanya," pungkasnya.
Gereja Sidang Jemaat Kristus di Samarinda, Kalimantan Timur dilempari batu oleh oknum tak dikenal lada Kamis (8/7) dini hari sekitar pukul 03.30 WITA.
Akibatnya, sejumlah fasilitas gereja mengalami kerusakan.
Berdasarkan rekaman CCTV, diduga pelaku berjumlah dua orang. Dari rekaman itu, terlihat dua pelaku terlihat membawa batu-batuan sebesar genggaman orang dewasa dan langsung melempari bagian depan gereja. (OL-4)
MUSISI dan penyiar Gusti Irwan Wibowo atau dikenal dengan Gustiwiw meninggal dunia di penginapan yang berlokasi di Jalan Maribaya, Lembang, Kabupaten Bandung Barat
Komnas Perempuan mencatat sepanjang 2024 telah terjadi 330.097 kasus kekerasan berbasis gender (KBG), meningkat sejumlah 14,17% dibandingkan 2023.
AMNESTY International merilis laporan tahunan 2024 yang mengungkapkan bahwa praktik otoritarian semakin menjangkiti negara-negara di dunia, tidak terkecuali Indonesia.
Bupati Kebumen Lilis Nuryani mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berani melapor jika terjadi kekerasan.
Berdasarkan data UPTD PPA, sebanyak 13 orang merupakan perempuan. Sisanya 5 orang anak laki-laki dan 7 orang anak perempuan.
WAKIL Ketua Komisi XIII DPR RI, Andreas Hugo Pareira menyoroti kejahatan yang terus dilakukan oleh kekerasan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Kenapa Palaran? Karena Palaran akan menjadi akan menjadi kawasan yang menjanjikan di masa depan.
Tiga rumah di Kota Samarinda tertimbun longsor, Senin (12/5). Diperkirakan sebanyak empat orang terjebak di dalamnya.
Salah satu rangkaian acara ini adalah jalan sehat dan talk show yang menghadirkan Joko Purnomo Heroanto dan Zaynna.
Peningkatan status ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik
GUBERNUR Kalimantan Timur H Rudy Mas’ud melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Samarinda,
Proyek pembangunan Terowongan Jalan Sultan Alimuddin-Kakap di Samarinda telah mencapai 91,7% dan ditargetkan beroperasi pada pertengahan 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved