Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Abaikan Prokes, Orang Asing Berebut Vaksin di DPRD Bali

Arnoldus Dhae
06/7/2021 22:31
Abaikan Prokes, Orang Asing Berebut Vaksin di DPRD Bali
(MI/Arnold)

PULUHAN orang asing dari berbagai negara ikut antre saat digelar vaksinasi untuk umum di Gedung DPRD Bali, Selasa (6/7/2021). Menurut pantauan di lokasi, tampak puluhan orang asing ikut antre dalam barisan vaksin yang diperuntukkan bagi masyarakat umum. 

Namun menariknya, banyak dari mereka yang mengabaikan protokol kesehatan (prokes) seperti sering melepas masker, sering bergerombol, dan berpelukan satu sama lain. Bahkan beberapa orang asing tersebut sering merokok di tengah antrean vaksin. 

Banyak dari mereka yang tidak menjalankan prokes dengan benar namun petugas tidak bisa berbuat apa apa karena banyaknya antrean vaksin. Sementara untuk warga lokal ternyata memiliki ketaatan yang tinggi dan menjalani prokes dengan baik.

Baca Juga: Warga Antusias Terima Vaksin Covid-19 dari TNI AL

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya mengatakan, orang asing memang dibolehkan untuk ikut vaksin di Bali. Hal ini sudah dikoordinasikan dengan atasan dan atas permintaan pemerintah sesuai dengan surat edaran yang berlaku. Sebab selama mereka berada di Bali dan Indonesia dan bila harus bepergian harus menunjukkan Sertifikat Vaksin sebagai syarat perjalanan dalam negeri dan luar negeri. 

"Untuk orang asing boleh vaksin. Ini syarat dan ketentuan bagi PPDN dan PPLN. Selain itu kita ingin agar Bali cepat selesai target vaksinasi," ujarnya. 

Vaksin bagi orang asing juga tidak dipungut biaya. Bahkan, untuk lokasi di areal DPRD Bali, bukan hanya menerima orang asing, tetapi beberapa warga lokal yang bukan ber-KTP Bali juga bisa vaksin. Banyak juga warga asal Jakarta yang sedang berwisata di Bali juga diperkenankan menerima vaksin.

Di lokasi yang sama juga ada pelayanan vaksin bagi anak-anak usia 12 tahun hingga 17 tahun. Namun vaksin bagi anak-anak tersebut berbaur dengan vaksin orang dewasa. Tidak ada pemisahan lokasi bagi anak-anak dan dewasa. Beberapa orangtua juga mengeluhkan kondisi yang tidak nyaman bagi anak-anak mereka. Mereka kuatir anak-anak tertular Covid-19 akibat tidak disiplin beberapa pihak. 

"Kami sudah berkoordinasi kepada petugas di lokasi agar tetap dalam prokes bagi yang ingin antri vaksin," ujar Suarjaya. 

Namun ia mengakui memang masih terjadi ketidakdisiplinan warga sehingga menyulitkan petugas. (OL/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya