Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Bank BJB Salurkan KUR Pertanian di Karawang

Bayu Anggoro
18/6/2021 20:35
Bank BJB Salurkan KUR Pertanian di Karawang
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Dirut Bank BJB Yuddy Renaldi saat penyaluran KUR Pertanian di Karawang(MI/BAYU ANGGORO)

BANK BJB Kantor Cabang Karawang melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Baitul Maal wa Tamwil Niaga Utama (BMT NU) Kabupaten Karawang. Keduanya menyepakati kerja sama terkait Penyaluran Kredit Usaha Rakyat/KUR Pertanian dan Kredit Mesra.

Penandatanganan kerja sama dilakukan Jumat (18/6) di Pesantren Assidiqiyah 3 Cilamaya, Kabupaten Karawang. Pada kesempatan itu juga diluncurkan program Desa Digital Binaan untuk Desa Parakan Cikampek.

Acara dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Wakil Bupati
Kabupaten Karawang Aep Syaepuloh, Direktur Utama Bank bjb Yuddy Renaldi, Direktur Komersial dan UMKM bank bjb Nancy Adistyasari, dan Ketua PWNU Jawa Barat KH Hasan Nuri Hidayatullah.

Dalam kerja sama penyaluran KUR Pertanian, Bank BJB Kantor Cabang Karawang menyalurkan kredit KUR kepada petani anggota BMT NU dengan jumlah garapan seluas 2.000 hektare. Nilai KUR sebesar Rp32 miliar atau berbiaya Rp16 juta per hektare.

Pencairan kredit ini dilaksanakan secara bertahap sesuai pengajuan yang
disampaikan oleh BMT NU kepada Bank BJB. Saat ini pencairan sudah masuk
pada batch 1 seluas 30 hektare lahan pertanian.

Penyaluran KUR ditargetkan selesai paling lambat Desember 2021. Penyaluran akan dilanjutkan pada 2022 sesuai kontrak kerja sama.

Penyaluran kredit diutamakan untuk masyarakat petani penggarap dengan
KTP domisili karawang. Para petani dijamin oleh BMT NU yang bertindak
sebagai avalis dan off taker hasil panen petani.

 

Mitra setia


Pada kesempatan itu, Gubernur Ridwan Kamil menegaskan bahwa Bank BJB  sebagai mitra Pemerintah Provinsi Jabar bersama BMT NU berperan aktif dalam agenda percepatan pemulihan ekonomi nasional melalui perjanjian kerja sama penyaluran Kredit Usaha Rakyat dan Kredit Mesra. Kredit tersebut sangat relevan dan amat dibutuhkan petani dan UMKM.

Ia berharap dengan stimulasi permodalan, para penerima manfaat dapat
mengembangkan skala usaha mereka. Selain itu, digitalisasi pembiayaan harus mampu menyelesaikan kendala akses pembiayaan.

"Penyaluran dana KUR dan Kredit Mesra pada sektor pertanian merupakan
keputusan tepat pada kondisi pandemi seperti sekarang. Karena urusan
pangan identik dengan hajat hidup orang banyak," jelas Kang Emil.

Ia mengakui selama pandemi, industri pangan atau pertanian menjadi
sektor yang tidak terdampak secara signifikan. Apabila didukung dengan
teknologi digital, ke depan industri pertanian akan menjadi keyakinan
baru dan masa depan bagi ekonomi Jabar.

Sementara Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi menjelaskan bank yang dipimpinnya senantiasa hadir sebagai mitra setia pemerintah dan masyarakat untuk menggarap sektor UMKM. Para petani yang menjadi penerima fasilitas KUR ini merupakan salah satu kelompok masyarakat yang menjadi sasaran prioritas.

"Bank BJB akan terus memperkuat jalinan sinergi dengan pemerintah dalam
mendukung penyaluran Kredit Usaha Rakyat ini. Bank BJB juga akan terus
melakukan perluasan jangkauan KUR agar dapat memberikan manfaat yang
lebih optimal dalam upaya pemulihan ekonomi nasional," jelas Yuddy.

Pada kerja sama penyalurkan kredit Mesra, Bank BJB Kantor Cabang Karawang memberikan kredit kepada pedagang kecil atau pelaku UKM
anggota BMT NU di area Kabupaten Karawang. Jumlah pedagang yang menerima kredit sebanyak 4.000 orang dengan dana yang digulirkan mencapai Rp20 miliar.

Setiap pedagang mendapatkan kredit Rp5 juta. Kredit Mesra BJB
dirancang untuk memberi kemudahan. Pembiayaan ini disalurkan tanpa agunan sehingga masyarakat tidak terbebani. Persyaratan yang diberikan untuk pengajuan kredit pun terbilang mudah. Masyarakat yang berminat mengajukan pinjaman hanya menyiapkan persyaratan berupa KTP, KK dan surat nikah bagi yang telah menikah.


Desa digital


Untuk mendorong pengembangan potensi desa dan percepatan akses serta
pelayanan informasi, Bank BJB Karawang dan aparatur Desa Parakan
Cikampek meluncurkan program Desa Digital.

Tujuan dari program Desa Digital ini untuk mengubah kebiasaan masyarakat bertransaksi tunai menjadi non tunai. Dengan transaksi non tunai, desa bisa berfungsi sebagai pusat pelayanan keuangan masyarakat.

Misalnya dalam pembayaran pajak daerah, penarikan dan penyetoran uang.
Desa pun dapat melakukan penjulan produk UKM masyarakat secara langsung.

Dirut Bank BJB Yuddy Renaldi, menjelaskan penerapan teknologi transaksi
pembayaran non-tunai di berbagai lini kehidupan masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan inklusi keuangan di kalangan masyarakat.

"Bank BJB berkomitmen untuk menjadi menjadi garda terdepan dalam peningkatkan inklusi keuangan masyarakat melalui digitalisasi perbankan. Ini pada akhirnya akan berkontribusi pada percepatan
pemulihan ekonomi nasional," papar Yuddy.

Sebagai bentuk komitmen dalam menciptakan Desa Digital yang
membangkitkan perekonomian desa, secara rutin Bank BJB bersama aparatur
desa melakukan pelatihan usaha kepada masyarakat, sehingga UKM akan
tumbuh dengan baik dan sehat. Pelatihan yang akan dilakukan misalnya
tentang penggunaan payment tools melalui DigiCash Merchant atau Bjblaku.

Keuntungan dari program Desa Digital ini, masyarakat desa mendapatkan
kemudahan akses permodalan perbankan dari Bank BJB dan akses teknologi
informasi melalui pemberian wifi gratis dari Bank BJB. Warga Desa
Parakan Cikampek juga akan dibuatkan pojok UMKM dan layanan mobile desa. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya