Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Warga Bangkalan Ogah Dites Covid-19, Kapolri Minta Bantuan Ulama

Rahmatul Fajri
12/6/2021 14:50
Warga Bangkalan Ogah Dites Covid-19, Kapolri Minta Bantuan Ulama
Panglima TNI Marsekal Hadi Cahyanto bersama Kepala Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat kunjungan ke Jawa Timur.(MI/M.Yakub)

KAPOLRI Jenderal Listyo Sigit Prabowo menggandeng tokoh agama untuk mengajak warga Bangkalan, Madura yang menolak dites Covid-19. Hal itu ia sampaikan saat meninjau penanganan covid-19 di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Sabtu (12/6).

Listyo mengatakan masih ada warga yang ogah untuk melakukan tes swab antigen atau PCR. Maka dari itu, ia mengajak tokoh agama untuk menyampaikan pentingnya testing, tracing, dan treatment dalam mencegah penyebaran covid-19.

"Mohon bantuan disampaikan agar kami bisa mengobati dan memisahkan, karena masyarakat masih banyak yang tidak mau swab. Padahal, tujuannya agar kami bisa tahu siapa yang sehat dan sakit serta bisa dipisahkan," kata Listyo, melalui keterangannya.

Selain itu, Listyo juga meminta tokoh agama untuk menyosialisasikan penerapan protokol kesehatan, khususnya penggunaan masker. Ia mengatakan masih ada warga yang abai dan tidak mengenakan masker. Bahkan, ia menyebut warga Madura merupakan wilayah dengan tingkat kedisiplinan memakai masker yang rendah.

Baca juga: Waspada! Kapasitas RSD Wisma Atlet Hampir Penuh

"Masalahnya adalah masker dengan kepatuhan yang rendah di Madura. Satu-satunya alat yang bisa menangkal covid-19 adalah masker berdasarkan penelitian. Penggunaan masker untuk bagi seluruh masyarakat baik yang sehat dan sakit harus menggunakan masker," ujar Listyo.

Sementara itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menambahkan untuk menekan angka covid-19 di Bangkalan, Madura, harus dilakukan pembatasan mobilitas dari masyarakat yang terkonfirmasi positif, melakukan pelaksanaan vaksinasi nasional, dan proses pemeriksaan kontak erat.

"Tracing kontak erat bila pernah bertemu dengan orang yang terkonfirmasi positif hasil RT-PCR. Isolasi mandiri harus dilakukan dan batasi pergerakan mereka dan kami akan dukung logistik," tutup Hadi.

Sebelumnya, warga Madura yang menolak tes swab antigen sempat viral di media sosial. Rekaman berdurasi 38 detik yang diunggah akun Instagram @teluuur memperlihatkan pria mengenakan kaus hitam, bercelana jeans, dan memakai peci hitam.

Ia terlihat emosi dan mengajak duel para petugas gabungan yang berada di tenda swab antigen milik BPBD Provinsi Jatim.

Sejumlah petugas dari Satpol PP, TNI, hingga Polisi yang berada di lokasi berupaya menenangkan pria yang enggan melaksanakan tes antigen itu. Petugas lalu mengamankan pria tersebut.

Pria berinisial AS (36) asal Kecamatan Jrengik, Sampang, Madura, Jawa Timur itu akhirnya meminta maaf setelah diamankan petugas. Permintaan maaf tersebut direkam oleh polisi dan disebarkan melalui pesan WhatssApp.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, saya minta maaf kepada yang menjaga pos Covid-19 Surabaya-Madura," kata AS dalam video berdurasi 22 detik, Selasa (8/6).

AS mengakui bahwa perbuatan yang dilakukannya salah karena telah menantang duel petugas gabungan yang berjaga di pos penyekatan Jembatan Suramadu. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya