Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Nelayan di Pulau Banyak Diserang Buaya Liar

Amiruddin Abdullah Reubee
07/6/2021 20:53
Nelayan di Pulau Banyak Diserang Buaya Liar
(MI/Amiruddin)

KONFLIK buaya liar dan manusia terjadi lagi di kawasan Desa Ujung Sialit, Kecamatan Pulau Banyak Barat, Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh. Buaya laut berukuran panjang sekitar dua meter itu menyerang seorang nelayan bernama Bebaiaji saat berada di atas perahu.

Sesuai informasi yag diperoleh Media Indonesia, Senin (7/6) insiden itu terjadi pada Sabtu malam sekitar pukul 23.00 WIB. Ketika itu, Bebaiaji sedang buang air dari perahunya di dermaga tradisional kawasan Pelabuhan Desa Ujung Sialit. Saat Bebaiaji sibuk menimba air dalam perahu miliknya itu, tiba-tiba muncul seekor buaya liar dari dalam kedalaman pelabuhan itu.

Belum sempat menghindar, hewan buas melata tersebut secepat kilat berusaha menerkam sang nelayan tradisional itu. Bagian tumit hingga pergelangan kaki korban sempat digigit dan luka cukup parah.  Korban dan buaya sempat tarik menarik.

Baca Juga: Buaya Muara Muncul di Tiku Resahkan Warga Agam

Setelah pergumulan sengit antara buaya liar dan Bebaiaji itu, kaki korban berhasil terlepas walau dalam kondisi luka mengeluarkan darah segar. Mendengar suaara minta tolong, warga sekitarpun langsung tumpah ke lokasi.

"Korban sangat terkejut saat itu. Dia melawan sambil memukul mata buaya yang melotot keluar. Saat dipukul mata itulah kaki korban berhasil lepas pada mulut buaya ganas itu," tutur Elianus, tokoh masyarakat Desa Ujung Sialit.

Untuk pertolongan medis korban langsung dibawa ke pos kesehatan di desa kepulauan terpencil itu. 

Warga berharap pihak BKSDA secepatnya melakukan tindakan dan mencari solusi penanganan buaya liar yang sering muncul di sekitar pelabuhan desa itu. Mereka khawatir akan terjadi konflik susulan sehingga menimbulkan korban jiwa.

"Kalau pihak terkait tidak respon, nanti bisa saja warga melakukan cara tersendisi. Kalau ini terjadi pasti ada kerugian lebih besar," tutur seorang warga lainnya.

Menurut catatan Media Indonesia, konflik buaya liar dan warga Kepulauan Kecamatan Pulau Banyak dan Kecamatan Pulau Banyak Barat, sering terjadi. Bahkan sekitar dua tahun lalu seorang nelayan pencari kerang tewas setelah diserang buaya besar di kawasan kepulauan tengah Samudera Hindia tersebut.

Sedangkan korban luka dan babak belur hampir tiap tahun mewarnai kawasan perairan di dua kecamatan tengah laut tersebut. (MR/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya