Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Satgas Covid-19 Bubarkan Pembagian Rapor SMA 5 Cimahi

Depi Gunawan
29/5/2021 14:30
Satgas Covid-19 Bubarkan Pembagian Rapor SMA 5 Cimahi
Kegiatan perpisahan dan pembagian rapor siswa kelas XII SMA 5 Kota Cimahi.(MI/Depi Gunawan.)

SATGAS Covid-19 Kecamatan Cimahi Tengah, Jawa Barat, membubarkan kegiatan perpisahan dan pembagian rapor siswa kelas XII SMA 5 Kota Cimahi. Ini dilakukan lantaran kegiatan itu melanggar protokol kesehatan, Sabtu (29/5).

"Kegiatan wisuda dan pembagian rapor di sekolah ini dihentikan setelah kami sepakat dan berkoordinasi dengan KCD-7 serta Ketua Satgas Covid-19 sekolah," ungkap Tim Satgas Covid-19 Kecamatan Cimahi Tengah, Iwan Purnama. Selain tidak mengantongi izin, kegiatan tersebut terpaksa dibubarkan lantaran kurangnya koordinasi pihak sekolah yang merasa cukup hanya dengan memberitahukan kepada pihak kelurahan dan kecamatan.

Pihak sekolah sudah berusaha menerapkan protokol kesehatan dengan membagi kegiatan menjadi dua sesi. "Karena pihak sekolah tak punya izin dari Satgas Covid-19, kami hentikan sampai sesi pertama. Jika acara di sesi pertama masih panjang, kami cut juga. Kalau ada yang tidak penting, dihilangkan untuk mempercepat kegiatan. Lalu setelah bubar, siswanya harus langsung pulang," jelasnya.

Lurah Karangmekar, Suwartono, mengungkapkan kegiatan perpisahan dan pembagian rapor di sekolah tersebut tidak mengantongi izin. Pihak sekolah hanya menyampaikan pemberitahuan kepada kelurahan.

"Informasinya belum ada izin dan segala macam. Kami koordinasi dengan kecamatan lalu petugas datang ke sini. Sesuai arahan kecamatan, karena tak berizin kegiatan dihentikan di tengah jalan," kata Suwartono.

Perwakilan sekolah, Hilmi Sugirahma, mengaku sudah melakukan jajak pendapat kepada siswa serta orangtua. Mereka menyepakati jika kegiatan digelar secara offline atau tatap muka.

 

"Sebetulnya banyak pertimbangan mengadakan kegiatan ini, tapi setelah disurvei memang semua ingin offline. Kami sudah menerapkan prokes ketat dan siswa yang hadir pun tidak lebih dari 50%," ucapnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya