Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Dua Desa di Temanggung jadi Percontohan Kampung Domba

Tosiani
28/5/2021 07:05
Dua Desa di Temanggung jadi Percontohan Kampung Domba
Camat Tretep, Taufik Nurprianto(MI/Tosiani)

DUA desa di Kecamatan Tretep, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, yakni Desa Tempel dan Desa Simpar dikembangkan menjadi percontohan kampung domba mulai tahun 2021 ini. Tiap keluarga di dua desa ini didorong untuk memelihara minimal satu ekor domba untuk menambah penghasilan dan mensejahterakan perekonomian keluarga.

Camat Tretep Taufik Nurprianto, mengatakan, modal menjadikan dua desa tersebut sebagai Kampung Domba diambilkan dari pos pemberdayaan masyarakat Dana Desa Tahun 2021. Program ini merupakan inisiatif dari desa dan kecamatan untuk mendukung tani pekarangan yang telah dicanangkan sebelumnya oleh pemerintah kabupaten.

"Budi daya domba ini lebih mudah karena masyarakat sudah terbiasa. Secara tradisional mereka sudah tahu ilmu pelihara domba. Masyarakat yang kebanyakan petani bisa membawa rumpuk sepulang dari sawah untuk pakan domba. Ini tidak akan membuat mereka terbebani," dalih Taufik, Jumat (28/5), di Temanggung.

Di samping itu, katanya, nilai ekonomi domba relatif lebih tinggi ketimbang ayam. Harga jual domba bisa mencapai kisaran antara Rp1,5 juta hingga Rp2 juta per ekor. Daging domba juga cenderung enak dan nilai gizinya tinggi.

Dari pos pemberdayaan masyarakat dana desa, tiap desa menganggarkan untuk pengadaan domba. Besarannya menyesuaikan kemampuan keuangan desa. Untuk tahap pertama Desa Tempel menganggarkan Rp 150 juta. Uang tersebut untuk pengadaan 90 ekor domba lokal hamil. Sedangkan Desa Simpar mengalokasikan Rp126 juta untuk pengadaan 80 ekor domba.

"Selain itu ada bantuan dari baznas berupa domba untuk dua desa itu masing-masing 10 ekor. Dalam waktu dekat juga akan ada pengadaan domba lagi, tapi menunggu harga domba turun karena sejak Idul Fitri sampai sekarang harganya masih tinggi,"katanya.

Domba hasil pengadaan dari dana desa dan bantuan baznas itu dihibahkan pada kelompok-kelompok masyarakat miskin terdampak pandemi covid-19. Satu kelompok terdiri dari 10 keluarga mendapat hibah 10 domba. Dengan demikian tiap keluarga menerima satu ekor domba. Ke depan ditarget tiap rumah minimal pelihara satu ekor domba.

Dijelaskan, tahun 2020 lalu semua warga terdampak pandemi menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari dana desa sebesar Rp600 ribu per kk. Namun bantuan tersebut menimbulkan kecemburuan sosial. Setelah dilakukan evaluasi terdapat penurunan jumlah penerima bantuan. Serta jumlah bantuannya pun berkurang menjadi Rp 300 ribu per orang. Sisa dana yang ada dialihkan untuk bantuan domba guna mewujudkan kampung domba.

"Agar program ini berjalan, kami membuat perjanjian dengan masyarakat penerima hibah agar tidak menjual domba itu selama tiga tahun. Setelah menghasilkan, satu anak domba wajib diserahkan ke desa untuk digulirkan sebagai bantuan hibah untuk warga lainnya,"ujar Taufik.

Di tahun berikutnya, Taufik merencanakan kerjasama dengan Dinas Pertanian untuk mengembangkan domba lokal dengan ciri khas tertentu. Selanjutnya domba tersebut akan menjadi domba khas Tretep. (OL-13)

Baca Juga: Vaksin AstraZeneca Bets CTMAV 547 Lulus Uji Badan POM

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya