Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kudus Minta Bagi Hasil Cukai Rokok untuk Pendanaan Vaksinasi Covid

Akhmad Safuan
20/5/2021 11:11
Kudus Minta Bagi Hasil Cukai Rokok untuk Pendanaan Vaksinasi Covid
Vaksinasi(ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin)

KASUS covid-19 di beberapa daerah di Jawa Tengah masih terus meningkat dalam beberapa hari terakhir. Pemerintah daerah pun melakukan berbagai upaya mengantisipasi terjadinya lonjakan besar dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus mengajukan dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) untuk pendanaan vaksinasi buruh rokok.

Pemantauan Media Indonesia, Kamis (20/5), setelah liburan lebaran hingga saat ini kasus covid-19 di beberapa daerah di Jawa Tengah masih mengalami peningkatan. Berbagai upaya dilakukan pemerintah daerah untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan lebih besar yang dapat memunculkan gelombang kedua.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Jawa Tengah hingga pukul 10.00 WIB, jumlah warga terkonfirmasi covid-19 tercatat mencapai 6.266 orang baik dalam perawatan maupun isolasi, jumlah ini meningkat dibandingkan sebelumnya di bawah enam ribu orang di 35 kabupaten dan kota.

Peningkatan jumlah kasus covid-19 cukup terasa terjadi di Kota Semarang yakni dari sehari sebelumnya tercatat 283 orang terkonfirmasi positif covid-19 menjadi 409 orang dirawat dan isolasi dengan 310 orang diantaranya merupakan warga daerah ini.

Kabupaten Grobogan juga menambah 19 orang terkonfirmasi covid-19 baru hingga tercatat jumlahnya mencapai 207 orang yang hingga kini masih dirawat dan isolasi mandiri, demikian juga Kabupaten Demak menjadi 111 warganya yang terpapar korona baik itu dirawat di daerah sendiri atau rumah sakit luar Demak maupun isolasi mandiri.

"Ada penambahan 19 orang terkonfirmasi covid-19 di daerah ini, 20 pasien sembuh dan empat orang meninggal dalam sehari," kata Ketua Harian GTPP Covid-19 Grobogan Sulistyoningsih.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam secara terpisah mengatakan peningkatan kasus covid-19 terjadi karena selain adanya klaster keluarga, juga adanya penambahan pasien korona dari luar daerah yang dirawat di rumah sakit dan tempat isolasi di kota ini.

Mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus covid-19, lanjut Abdul Hakam, dilakukan kewaspadaan selama 2-3 pekan ke depan dan terus gencarkan sosialisasi protokol kesehatan, juga lakukan pelacakan terhadap setiap kasus yang muncul serta genjot pelaksanaan vaksinasi kepada warga Kota Semarang.

"Seluruh rumah sakit juga disiagakan dengan menambahkan kembali ruang perawatan dan isolasi," tambahnya.

Baca juga: Kasus Covid-19 Menurun, Kudus Siap Sekolah Tatap Muka

Bupati Kudus HM Hartopo mengatakan seluruh rumah sakit di daerahnya telah diintruksikan siaga dan menambah ruang untuk pasien covid-19 sebagai upaya mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus korona, selain itu upaya percepatan vaksinasi juga dilakukan.

Dalam rangka percepatan vaksinasi covid-19, ujar Hartopo, diajukan permohonan kepada Menteri Keuangan agar dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) untuk pendanaan vaksinasi buruh rokok.

"Kita sedang konsultasikan ke kementerian karena dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 206 tahun 2020 tidak tertuang aturan itu," ucap Hartopo.

Harga per vaksin untuk dua kali penyuntikan dan tenaga medis berkisar Rp1 juta per kepala, sehingga jika ada dispensasi, DBHCHT tersebut dapat digunakan untuk vaksinasi buruh rokok di Kabupaten Kudus maka target 70% warga sudah tervaksin dipastikan selesai dalam waktu singkat.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya