KAPOLRI Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta pengelola tempat wisata untuk melakukan pengecekan secara random bagi masyarakat yang berwisata.
Hal itu diungkapkan Listyo saat meninjau posko penyekatan check point Pelabuhan Bakauheni Lampung, bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama dan Ketua DPR RI Puan Maharani, Minggu (9/5).
“Operasi ketupat ini bertujuan untuk mencegah perpindahan virus atau penyebaran virus. Maka diperkuat protokol kesehatannya,” ungkap Listyo.
Mantan Kapolda Banten ini juga meminta kepada seluruh pengelola hotel agar selalu menegakan disiplin protokol kesehatan.
Listyo menjelaskan bahwa Operasi ketupat ini bertujuan untuk mencegah perpindahan atau penyebaran virus korona. Maka, beberapa tempat wisata di Banten, seperti pantai Anter, Carita dan Labuan dilakukan pengamanan dan penyekatan untuk mengontrol wisatawan agar tidak menimbulkan kerumunan.
Listyo juga memerintahkan agar tempat wisata yang berada di zona merah untuk ditiadakan alias ditutup. “Penyekatan kegiatan masyarakat yang melakukan wisata, di wilayah zona merah tempat wisata di tiadakan,” papar eks Kabareskrim itu.
Setelah melakukan peninjauan di Bakauheni, Kapolri bersama romobongan kemudian terbang ke posko penyekatan di Pelabuhan Merak, Banten. Adapun jumlah personel gabungan yang melakukan pengamanan di Merak, sebanyak 2.506 yang terbagi dalam 19 pos pelayanan, 5 pos pengamanan dan 24 pos penyekatan.
Saat pengecekan di Bakauheni , Kapolri bersama rombongan mendapatkan paparan terkait pelaksanaan pelarangan mudik oleh pihak ASDP. Dalam pelaksanaannya, hanya 18 kapal Roro Fery yang dioperasikan, berbeda pada hari biasanya kapal yang dioperasikan sebanyak 32 kapal perhari.
“Hari biasa yang dioperasikan 32 kapal, dengan rata-rata dan 105-110 trip,” tuturnya.
Dengan berkurangnya kapal fery yang melayani penyebrangan, berdampak menurunnya jumlah penumpang dan kendaraan yang melakukan penyebrangan selama pelarangan mudik yang berlaku 6-17 Mei 2021.
“Perhari hanya 3.245 kendaraan, yang hanya mengangkut logistik dan barang ekspedisi,” pungkasnya. (OL-8)