Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Pelaku Usaha Wisata di Bandung Barat Sekarat

Depi Gunawan
07/5/2021 20:39
Pelaku Usaha Wisata di Bandung Barat Sekarat
Kunjungan wisata di lokasi wisata Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat sejak pandemi menurun drastis.(Antara)

PEMKAB Bandung Barat, Jawa Barat telah menerbitkan Surat Edaran (SE) tertanggal 6 Mei 2021 tentang Antisipasi Penyebaran Virus Korona (COVID-19) di Sektor Pariwisata.

Surat yang ditandatangani Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan itu ditujukan kepada para pemilik usaha pariwisata, intinya permohonan agar kegiatan kunjungan wisata ditutup sementara mulai tanggal 7-14 Mei 2021.

Itu artinya, para pemilik, pelaku usaha dan warga yang bergerak di bidang wisata dipastikan bakal tidak mendapatkan penghasilan pada saat momen libur Lebaran yang jatuh pada tanggal 13-14 Mei 2021.

Baca juga: Jawa Barat Genjot Angka Kunjungan Wisatawan

Mengomentari keputusan ini, Yudi, 35, salah seorang pelaku usaha di objek wisata PAL 16 Cikole mengaku pasrah. Ia serta puluhan pelaku usaha lainnya hanya mengharap kondisi segera normal agar bisa kembali mencari penghidupan dari sektor pariwisata.

"Pelaku usaha termasuk pedagang di objek wisata di sini total ada 40 kepala keluarga, diberi cobaan seperti ini, ya repot. Kalau saya untung masih ada hasil tani, yang mengenaskan, ada rekan-rekan di lapangan yang hanya menggantungkan hidupnya dari sini," kata Yudi, Jumat (7/5).

Saat kondisi normal sebelum pandemi, dia menuturkan, kunjungan ke PAL 16 rata-rata 200 orang perhari atau sekitar 6.000 perbulan. Berbeda jauh dengan kondisi setahun terakhir yang anjlok hingga 1.000 orang perbulan.

"1.000 pengunjung masih alhamdulilah, masih ada yang datang. Tapi di lokasi wisata kawasan Perhutani yang lain, seperti Curug Layung dan Geger Bintang, kunjungannya sepi sekali," tuturnya.

Kondisi ini pun membuat ia dan rekan-rekannya dipusingkan dengan tidak adanya pemasukan untuk keperluan keluarganya, terlebih kini sudah memasuki jelang lebaran. Yudi menginginkan perhatian pemerintah karena penghasilan yang didapat berasal dari pengunjung yang datang.

Baca juga: Destinasi Wisata Alam di Bandung yang Asyik Bersama Keluarga

"Sebelum hari ini ditutup, pekerja di sini bisa sedikit terbantu dengan penghasilan dari parkir atau menjaga WC umum. Dari jasa parkir, teman-teman bisa dapat Rp20 ribu sehari. Cuma sekarang mereka enggak ada penghasilan apa-apa, boro-boro buat baju lebaran, mungkin buat bayar zakat saja sudah susah," lanjut Yudi.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Bandung Barat, Heri Partomo menjelaskan, aturan penutupan objek wisata sudah sesuai kebijakan Pemprov Jabar serta pemerintah pusat yang menyebutkan jika di zona merah, destinasi wisata harus tutup.

"Evaluasi terkait pembukaan objek wisata akan dilakukan setelah tanggal 14 Mei 2021. Kami tetap mempertimbangkan kajian Satgas Covid-19 dan peta kerawanan di Bandung Barat," ungkapnya.

Heri meminta pelaku usaha pariwisata bisa bersabar hingga sepekan ke depan. Mudah-mudahan, tambah dia, kasus Covid-19 bisa turun sehingga kunjungan bisa kembali dibuka, tetapi jika kasusnya masih tinggi maka mau tidak mau penutupan objek wisata akan diperpanjang.

"Semoga sepekan ke depan kondisinya membaik, menjadi zona orange atau hijau sehingga destinasi bisa dibuka lagi," jelas Heri. (OL-13)

Baca Juga: PBNU Imbau Masyarakat Tak Mudik, Silaturahmi Virtual

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya