Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Akses Ekonomi 13 Desa Kecamatan Adonara Tengah Lumpuh

Gabriel Langga
13/4/2021 16:27
Akses Ekonomi 13 Desa Kecamatan Adonara Tengah Lumpuh
Akses jalan utama 13 desa Kecamatan Adonara, Flotim, NTT terputus akibat banjir bandang, Minggu (4/4) akibatkan ekonomi tergangggu.(Antara)

AKSES ekonomi di 13 desa Kecamatan Adonara Tengah, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur lumpuh total. Hal ini dikarenakan ruas jalan utama yang menghubungkan 13 desa tepatnya di Desa Horowura putus total akibat dihajar banjir bandang, Minggu (4/4)

Salah satu warga Desa Horowura, Atasia Rata Boli saat ditemui mediaindonesia.com, Selasa (13/4) mengatakan banjir bandang dan longsor yang
terjadi Minggu (4/4) malam itu merobohkan jalan jalur utama yang ada di Watoose. S ehingga secara otomatis perekonomian masyarakat yang ada di 13
desa ini lumpuh total.

Disampaikan dia sebagian masyarakat di 13 desa ini perekonomian bergantung pada pasar untuk jual hasil bumi sampai dengan di Kabupaten Lembata. "Jalan yang putus ini jalan satu-satu yang dilewati warga di 13 desa yang ada di Kecamatan Adonara Tengah. Kondisi jalan yang putus ini menyulitkan
perekonomian warga untuk menjual hasil bumi," ujar Atasi Bolivia.

Dia menuturkan jalan yang putus ini bisa dilewati oleh kendaraan roda dua. Namun harus bertaruh nyawa karena melewati tebing yang ukuran satu meter. Sementara untuk kendaraan roda empat tidak bisa lewati.

"Motor bisa Lewat, tetapi butuh nyali karena kalau salah-salah bisa terjun bebas di kali. Apalagi jalan di tebing yang lebarnya hanya satu meter," ujarnya.

Sehingga ucapnya, para pedagang yang ingin membeli hasil bumi bahkan warga di sini untuk menjual hasil bumi untuk saat ini belum bisa dilakukan karena jalan masih sementara putus.  

"Kita harap pemerintah segera cepat perbaiki dengan apa adanya. Yang penting kendaraan bisa lewat," pinta Atasia

Senada disampaikan Yohanes, bahwa terputusnya jalan ini menyebabkan perputaran perekonomian di 13 desa lumpuh. Kalau warga yang ingin melakukan aktivitasnya ke Waiwerang harus lewat tebing atau harus berbalik arah menuju ke Kecamatan lain dengan sekitar 20 kilometer

"Itu jalan yang dibuat di tebing itu oleh masyarakat setempat. Hanya bisa dilewati pejalan kaki. Kalau dengan motor, yang dibonceng harus turun.
Itupun kalau mereka punya nyali untuk lewat. Bila pemerintah tidak secepatnya memperbaiki jalan ini, maka warga tidak bisa menjual hasil perkebunan atau pertanian karena tidak ada kendaraan lewat roda empat" pungkas dia. (OL-13)

Baca Juga: 3 Jembatan Putus, 8 Desa di NTT Kesulitan Dapat Bantuan

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya