Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Kunjungi Kampung Roti Jograngan, Klaten, Ganjar Kagetkan Emak-Emak

Mediaindonesia.com
29/3/2021 18:57
Kunjungi Kampung Roti Jograngan, Klaten, Ganjar Kagetkan Emak-Emak
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (kanan).(DOK PEMPROV JATENG)

PULUHAN emak di Kampung Roti Jograngan, Klaten, terkejut dengan kedatangan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Senin (29/3). Ganjar yang mengunjungi salah satu toko roti legendaris, Ibu Basuki langsung jadi sasaran foto bersama.

Tak hanya minta foto, emak-emak yang biasa bekerja membuat roti itu langsung mengeluarkan jurus rayuannya. Mereka menawarkan aneka roti kepada Ganjar dan berharap diborong semuanya.

"Ini roti paling laku pak, roti marmer. Orang sini nyebutnya roti tegel. Enak pak, empuk," kata emak-emak itu.

Ganjar sontak terkejut dengan jenis roti yang ditawarkan. Ia pun bertanya, mana jenis roti marmer yang disebutkan. "Ini lho pak, yang kotak-kotak. Kan kalau dilihat seperti marmer atau tegel lantai rumah," ucap mereka menunjukkan barisan roti berbentuk kotak itu.

Baca Juga: Gubernur Jateng Minta Bupati/Wali Kota Awasi PTM di Daerah Mereka

Ganjar pun mengeluarkan candaan yang membuat suasana jadi ger-geran. Ia mengatakan mana ada orang yang makan marmer. Pastinya roti itu keras dan tidak enak. "Marmer kok dipangan (marmer kok dimakan), atos tho (keras pastinya)," canda Ganjar.

Rayuan emak-emak itu berhasil meluluhkan hari Ganjar. Ia yang biasa memborong produk UMKM yang didatanginya, langsung membeli roti-roti itu. Berbagai jenis roti diborongnya, termasuk roti marmer yang membuatnya penasaran.

Ibu Basuki, pemilik toko roti sekaligus penggagas kampung roti mengatakan, awalnya ia membuka usaha roti tahun 1995. Dari awalnya dititipkan di warung-warung, kemudian membuat toko di rumahnya dan membagikan resep roti pada warga sekitar.

"Jadi warga sini banyak yang buat roti. Di tempat saya saja, ada 20 karyawan," katanya.

Ibu Basuki menerangkan, awal pandemi penjualan roti di tempatnya itu menurun drastis. Dalam sehari, biasanya hanya laku satu loyang.  "Kalau sekarang sudah naik jadi 75%. Karyawan juga sudah masuk semuanya. Di sini terkenal dengan roti yang enak, ada roti marmer, pisang keju, roti gulung dan lainnya. Roti marmer itu laku keras, karena empuk," jelasnya.

Ibu Basuki sangat senang didatangi Ganjar. Selain membuat semangat ia dan warga sekitar, Ganjar juga memborong berbagai jenis roti yang dijajakan.

"Seneng sekali diborong pak Ganjar. Itu berkah dari Tuhan," ucapnya.

Ganjar sendiri mengapresiasi cara Ibu Basuki dalam menggerakkan ekonomi masyarakat. Dengan keikhlasannya membagikan resep pada warga sekitar, dia berhasil meningkatkan ekonomi warga.

"Ini teryata kampung roti, dan bu Basuki ini aktornya. Beliau membagikan resep pada warga sekitar. Saya tanya apa nggak rugi, jawabannya biar ngrejekeni. Ini khas Indonesia, khas Klaten. Masyarakatnya guyub, suka tolong menolong dan saling mendukung," terangnya.

Ganjar membenarkan cukup kaget dengan jenis roti yang diproduksi. Ada roti marmer atau roti tegel yang dihasilkan. "Bentuknya menarik, ada roti marmer, roti tegel. Bentuknya macem-macem. Dan ternyata ini diburu banyak orang, meskipun tempatnya di dalam perkampungan, tapi kalau enak pasti dicari. Ini bagian dari pengembangan UMKM dan ekonomi kreatif yang harus didorong," pungkasnya. (RO/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik