Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

KPI Usul Mangkunegoro VII Sebagai Pahlawan Nasional

Widjajadi
29/3/2021 09:41
KPI Usul Mangkunegoro VII Sebagai Pahlawan Nasional
Rombongan KPI berkunjung ke Pura Mangkunegaran, untuk melihat situs sejarah siaran SRV(Ist)

KOMISI Penyiaran Indonesia (KPI) mengusulkan pemberian gelar Pahlawan Nasional di bidang penyiaran bagi Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Mangkunagoro VII.

Pengusulan gelar pahlawan nasional itu ditegaskan Ketua KPI Pusat Agung Suprio di sela-sela kegiatan peringatan Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas) ke-88 yang digelar KPI bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika di Kota Solo, Sabtu (29/3).

Menurut dia, pemberian gelar pahlawan nasional di bidang penyiaran sangat layak disematkan pada KGPAA Mangkunegoro VII mengingat dedikasinya melahirkan Solosche Radio Vereniging (SRV) sebagai radio pertama yang dimiliki bangsa Indonesia.

Lebih dari itu, keberadaan siaran SRV digunakan oleh Mangkunegara VII sebagai alat perjuangan menuju kemerdekaan bangsa dan media melestarikan budaya Indonesia.

"Melalui SRV, Mangkunegara VII menunjukkan eksistensi budaya nusantara kepada dunia," kata Agung.

Baca juga: Gagal Lelang, Penataan Pura Mangkunegaran Diundur

Karena itu harapan KPI, pemerintah dapat memberikan dukungan atas usulan dari KPI serta berbagai pemangku kepentingan penyiaran ini. KPI dalam rangkaian kegiatan Hasiarnas ke-88, menggelar sejumlah kegiatan di antaranya berkunjung ke Pura Mangkunegaran yang menyimpan banyak sejarah tentang SRV dan perjalanan awal dunia penyiaran di Indonesia serta kegiatan seminar dan Gerakan Literasi Sejuta Pemirsa.

Komisioner KPI Pusat Bidang Kelembagaan memaparkan pentingnya mengenalkan situs-situs penyiaran Indonesia kepada khalayak luas, agar menjadi inspirasi sekaligus referensi baik di bidang akademik ataupun para pengambil kebijakan.

"Perpustakaan Reksa Pustaka Mangkunegaran sebagai ruang referensi yang otentik terkait sejarah penyiaran Indonesia, selayaknya mendapatkan perhatian serius dari pemerintah daerah," tuturnya.

Selain itu, Nuning juga berharap lembaga penyiaran dapat memberikan kontribusi strategis dalam membantu pengembangan dan pengelolaan koleksi di Reksa Pustaka.

"Agar manuskrip penyiaran yang tersimpan dapat segera didigitalisasi sehingga dapat diakses masyarakat dengan lebih mudah," tambahnya.

Pada bagian lain, deklarasi Harsiarnas, Hari Wiryawan, sangat mendukung usaha KPI untuk menjadikan Mangkunegara VII sebagai Pahlawan Nasional atau Bapak Penyiaran.

Hari mengusulkan agar pemerintah kota Surakarta membangun Monumen Penyiaran sebagai upaya menyelamatkan aset sejarah penyiaran sekaligus menghimpun berbagai barang bersejarah bagi dunia penyiaran di Indonesia.

"Supaya masyarakat Indonesia dapat mengenal sejarah penyiaran bangsa ini secara utuh dan mengambil inspirasi dalam menyelenggarakan penyiaran yang bermanfaat bagi masyarakat," ujarnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya