Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Kasus Polisi dan TNI Aniaya Warga di NTT Berakhir Damai

Yohanes Manasye
29/3/2021 07:03
Kasus Polisi dan TNI Aniaya Warga di NTT Berakhir Damai
Yosef Sudirman Bagu (kanan) bersalaman dengan polisi dan tentara usai ritual adat perdamaian di Mbaru Gendang Siri Mese.(MI/Istimewa)

YOSEF Sudirman Bagu, korban penganiayaan tentara dan polisi di Kampung Siri Mese, Desa Golo Poleng, Kecamatan Ndoso, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) akhirnya menerima ajakan untuk berdamai dengan para pelaku.

Perdamaian dilakukan secara adat Manggarai di Mbaru Gendang (rumah adat) Kampung Siri Mese, Sabtu (27/3) malam. Acara dipandu oleh tua gendang Siri Mese Blasius Kase.

Hadir dalam acara tersebut para pihak yang terdiri dari Yosef bersama keluarga, Kepala Desa Golo Poleng Siprianus Mandut, dua personel polisi, lima tentara, dan Vendi, pemuda yang terlibat perkelahian dengan Yosef sebelum ia dianiaya aparat.

Baca juga: Polisi Jaga Sejumlah Tempat Peribadatan di Tasikmalaya

Ritual perdamaian tersebut disaksikan Danramil 1612/08 Macang Pacar Lettu Inf Simon Halek, Pasi Intel Kodim 1612 Manggarai Lettu Inf Valentinus Lanar, Kapolsek Kuwus Ipda Matheos Siok, Camat Ndoso Fransiskus Tote, dan Pastor Paroki Tentang Pater Andreas Bisa, OFM.

Ritual adat perdamaian ditandai dengan pernyataan perdamaian masing-masing pihak, pengucapan 'torok' atau doa adat, penyembelihan hewan kurban, dan penyerahan 'wunis peheng' atau denda adat dari para pelaku kepada pihak korban.

Pihak pelaku menyerahkan wunis peheng berupa satu ekor babi, satu ekor ayam, satu botol tuak, dan uang Rp25 juta.

Dengan adanya perdamaian itu, Yosef bersedia mencabut laporan terkait penganiayaan yang dilakukan aparat terhadap dirinya. Selain itu, laporan terhadap Yosef yang dilakukan Vendi, pemuda yang berkelahi dengan Yosef, pun dicabut.

Yosef menyatakan dirinya rela memaafkan pelaku penganiayaan terhadap dirinya. Ia juga memaafkan perilaku Vendi yang mengganggu kenyamanan sekaligus meminta maaf atas perkelahian yang terjadi antara keduanya.

Ia berharap perdamaian tersebut benar-benar tulus sehingga akan memulihkan kembali relasi yang retak pasca peristiwa yang dialaminya.

"Jika bertemu, jangan ada lagi marah dan benci. Semoga hubungan kita terjalin baik seperti sebelumnya," ujar Yosef.

Pasi Intel Kodim 1612/Manggarai Lettu Inf Valentinus Lanar mengatakan semua yang telah terjadi merupakan kekeliruan. Atas nama anggotanya, Valentinus menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban.

Ia berterima kasih karena para pihak karena bersepakat untuk menyelesaikan persoalan melalui jalur damai secara adat Manggarai. Harapannya, kesalahan serupa tidak terulang lagi dan relasi antara anggotanya dengan warga menjadi lebih baik lagi.

Senada dengan Valentinus, Kapolsek Kuwus Ipda Matheos Siok berharap tidak ada lagi permusuhan antara anggotanya dengan masyarakat. Ia mengajak masyarakat untuk bekerja sama demi terciptanya kondisi yang aman dan damai. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya