Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Sungai Citanduy dan Cikidang Kembali Meluap

Kristiadi
25/3/2021 09:10
Sungai Citanduy dan Cikidang Kembali Meluap
Warga melintas di jalan yang digenangi air akibat meluapnya Sungai Citanduy dan Cikidang di Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya.(MI/Kristiadi )

HUJAN deras yang terjadi Rabu (24/3) sore hingga malam hari menyebabkan dua aliran Sungai Citanduy dan Sungai Cikidang meluap dan merendam ratusan rumah penduduk berada di Kampung Mekarsari, Hegarsari, Bojongsoban, Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya. Sampai saat ini air belum surut.

Saat ini masih ada ratusan rumah di tiga kampung masih terendam banjir setinggi 60 sentimeter hingga mencapai 1 meter lebih. Ratusan pemilik rumah masih bertahan di rumah yang dikepung banjir. Peristiwa banjir itu tidak menyebabkan korban jiwa. Namun petani merugi karena lahan pertanian terendam banjir.

Kepala Desa Tanjungsari, Amas mengatakan hujan deras dalam waktu lama mengakibatkan Sungai Citanduy dan Cikidang meluap menggenangi ratusan rumah dengan ketinggian air rata-rata antara 20, 60 sampai satu meter. Warga tetap bertahan di rumah daripada mengungsi. 

"Banjir paling parah terjadi di Kampung Bojongsoban, Hegarsari dengan ketinggian 60 centimeter sampai satu meter. Sedangkan di lokasi lainnya hanya mencapai 20-40 cm. Masyarakat masih tetap menunggu air surut. Ada sebagian orang membersihkan lumpur dan sampah," kata Amas, Kamis (25/3).

baca juga: Pemkab Diharapkan Percepat Pembangunan Bendungan Sidan Bali

Amas mengatakan, banjir yang sering terjadi di Kecamatan Sukaresik tak hanya merendam ratusan rumah di tiga kampung tetapi puluhan areal persawahan milik masyarakat dipastikan gagal panen. Banyak gabah dan tanaman padi hanyut terbawa arus sungai. Ada juga padi baru tanam juga rusak diterjang banjir. 

"Sebagian warga masih berupaya melakukan penjemuran kasur, bantal dan material lainnya tapi ada juga yang belum melakukanya karena genangan air masih tinggi. Banjir yang terjadi di tahun 2020-2021 telah pernah terjadi empat kali meluap menggenangi tiga kampung, dan mereka masih bertahan tetapi sebagian dari warga banyak meronda terutama mewaspadai meluapnya air dari dua sungai," ujarnya. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya