KABUPATEN Cianjur, Jawa Barat, menjadi inisiator digelarnya pemecahan Museum Rekor Indonesia (Muri) kegiatan permainan/kaulinan tradisional secara virtual. Rencananya, kegiatan yang digelar 7 April 2021 itu akan diikuti sebanyak 20.021 peserta.
Asisten Daerah I Setda Kabupaten Cianjur, Asep Suparman, menjelaskan rencana menggelar permainan/kaulinan tradisional didasari pertimbangan mulai terjadinya transformasi teknologi. Hasil survei di lapangan, tak sedikit anak-anak generasi saat ini tidak mengetahui berbagai permainan tradisional.
"Banyak yang tidak tahu permainan sondah, enggrang, congklak, damdaman, oray-orayan, dan lainnya. Kondisi ini tentu jadi keprihatinan karena kalangan anak-anak mulai melupakan permainan tradisional. Mereka lebih mengenal gadget," kata Asep di Bale Prayoga, Selasa (16/3).
Dengan kondisi tersebut, Pemkab Cianjur bersama Jabar Bergerak Kabupaten Cianjur menggagas sebuah event permainan tradisional. Konsep tersebut disambut baik Jabar Bergerak Provinsi.
"Kami sudah mempersiapkan dan mematangkan rencananya. Insya Allah akan dilaksanakan pada 7 April 2021," jelasnya.
Mengingat saat ini masih terjadi pandemi covid-19, kata Asep, maka pelaksanaannya dilakukan secara virtual. Secara teknis, nanti para peserta mengirimkan rekaman video ke pihak panitia dengan berbagai syarat yang ditentukan.
"Jadi, Jabar Bergerak ini tidak hanya konsen pada bidang sosial atau kesehatan saja. Ada juga bidang pariwisata, kuliner, maupun budaya," tuturnya.
Asep berharap, dengan event tersebut kalangan anak-anak tidak melupakan kultur kesundaaan yaitu permainan/kaulinan tradisional. Sehingga, ke depan tidak terjadi degradasi budaya atau kultur.
"Kami sangat mendukung event ini," pungkasnya.
Ketua Jabar Bergerak Kabupaten Cianjur, Yusuf Nugraha, menjelaskan munculnya gagasan tersebut didasari konsep sederhana yaitu ingin melestarikan berbagai kearifan lokal, salah satunya permainan/kaulinan tradisional. Apalagi di tengah arus informasi dan teknologi yang saat ini semakin gencar.
"Ide ini kami sampaikan ke Jabar Bergerak Provinsi. Alhamdulillah mendapat respons positif sehingga ini event ini jadi bagian dari acara provinsi," terang Yusuf.
Yusuf menekankan pada pelaksanaannya nanti diperketat pada teknis protokol kesehatan. Meskipun dilaksanakan secara virtual, tetapi nanti pembukaan kegiatan akan dipusatkan di Taman Pancaniti di Komplek Pendopo.
"Protokol kesehatan tetap menjadi hal utama di tengah pandemi covid-19," pungkasnya.
Ketua Pelaksana, Agam Suprianto, menambahkan persiapan pelaksanaan sudah mencapai sekitar 80%. Teknis pelaksanaannya, setiap peserta mengirimkan rekaman video ke panitia.
"Dua hari terakhir ini sudah ada sekitar 1.000-an peserta yang mengirimkan rekaman video," tutur Agam.
Terdapat 7 lokasi yang menjadi tempat pelaksanaan. Lokasinya berada di Pendopo Cianjur, SLB Ciranjang, SMPN 2 Cianjur, SMKN 1 Pacet, 1 lokasi di Sukabumi, dan 1 lokasi di Kabupaten Bandung Barat.
"Satu lokasi lagi untuk tingkat SD masih dalam konfirmasi," pungkasnya. (OL-3)