Headline

Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.

Fokus

Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.

Ilmuwan Temukan Penyakit Diabetes Tipe Baru di Afrika, Menyerang Anak Muda

Muhammad Ghifari A
28/7/2025 11:00
Ilmuwan Temukan Penyakit Diabetes Tipe Baru di Afrika, Menyerang Anak Muda
Ilustrasi(Freepik)

SEBUAH kelompok ilmuwan dari berbagai negara telah mengidentifikasi suatu penemuan signifikan: banyak anak-anak dan pemuda di Afrika Sub-Sahara yang didiagnosis dengan diabetes tipe 1 (T1D) mungkin sebenarnya menderita bentuk lain dari penyakit ini - bukan disebabkan oleh reaksi imun, berbeda dengan T1D yang umum. 

Temuan ini berpotensi mengubah cara diabetes diidentifikasi, dirawat, dan dikendalikan di wilayah tersebut, sehingga memungkinkan perawatan yang lebih tepat dan hasil yang lebih baik.

Tim peneliti melibatkan 894 individu yang mengalami diabetes pada usia muda dari tiga negara di Afrika: Kamerun, Uganda, dan Afrika Selatan. 

Mereka mengevaluasi hasil dari populasi ini dan membandingkannya dengan penelitian serupa yang dilaksanakan di AS pada kelompok umur yang sama.

"Dari sini, kita memiliki kesempatan unik untuk memahami variasi T1D di beragam negara dan etnis yang tinggal di kondisi lingkungan yang berbeda," ucap Dabelea, yang juga menjabat sebagai direktur Pusat Epidemiologi Keberadaan Lemak serta Diabetes Sepanjang Hidup (LEAD) di CU Anschutz.

Para ilmuwan menemukan bahwa banyak remaja di Afrika Sub-Sahara yang terdiagnosis dengan diabetes tipe 1 seringkali tidak menunjukkan penanda umum dalam darah mereka (dikenal sebagai autoantibodi islet) yang biasanya ada pada penderita diabetes tipe 1 di belahan dunia lainnya. Secara spesifik, 65% dari peserta diabetes tipe 1 di kawasan ini tidak memiliki autoantibodi islet.

Autoantibodi islet berfungsi untuk membedakan T1D dari tipe diabetes lainnya, seperti diabetes tipe 2 atau yang disebabkan oleh satu gen, yang memiliki penyebab dan metode perawatan yang berbeda.

"Ini mengindikasikan bahwa banyak anak muda di kawasan ini mengalami bentuk T1D yang sepenuhnya berbeda dan tidak disebabkan oleh faktor autoimun," jelas Dabelea.

Saat membandingkan data ini dengan studi di AS, peneliti menemukan proporsi yang lebih kecil namun signifikan (15%) dari peserta kulit hitam yang didiagnosis dengan T1D memiliki jenis diabetes yang serupa dengan yang ditemukan di Afrika Sub-Sahara - ditandai dengan negatifnya autoantibodi dan rendahnya skor risiko genetik T1D.

Namun, individu kulit putih di AS dengan T1D menunjukkan pola autoimun yang khas, bahkan jika autoantibodi mereka tidak terdeteksi, faktor genetik mereka masih menunjukkan adanya diabetes autoimun.

"Identifikasi subtipe diabetes T1D ini pada populasi Afrika Sub-Sahara dan di antara keturunan Afrika di AS menunjukkan kemungkinan adanya hubungan leluhur atau genetis," ungkap Dabelea. "Temuan ini menegaskan perlunya mempertimbangkan penyebab alternatif pada kelompok ini, serta pemahaman yang lebih dalam tentang mekanisme yang mendasarinya yang bisa memberikan wawasan penting untuk pengembangan strategi pencegahan dan perawatan di masa mendatang. " (News Medical/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya