Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Lakukan Adaptasi Saat Pandemi, 80% Hotel di Jateng Mulai Bangkit

Lilik Darmawan
11/3/2021 11:10
Lakukan Adaptasi Saat Pandemi, 80% Hotel di Jateng Mulai Bangkit
Pekerja membersihakan fasilitas umum menggunakan cairan desinfektan di salahsatu hotel di Kota Blitar, Jawa Timur, Senin (30/11/2020).(ANTARA FOTO/Irfan Anshori)

TIDAK kurang dari 80% dari sekitar 300-an hotel berbintang di Jawa  Tengah (Jateng) mulai bangkit dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19. Hotel beroperasi dengan menerapkan protokol ketat dan memenuhi sertifikasi celanliness, health, safety, and environment (CHSE).

Wakil Ketua Badan Pimpinan Daerah (BPD) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Ilham Muhammad Saleh mengatakan bahwa hotel di Jateng mengalami keterpurukan paling berat pada bulan April-Mei, karena hampir 90% hotel mengalami mati suri. 

"Setelah bilan Juli, hotel mulai menggeliat dan sampai sekarang telah 80% hotel yang bangkit. Hal itu terjadi, karena hotel beradaptasi dengan kondisi pandemi covid-19. Karena mulai Juli 2020, hotel telah menyiapkan prosedur terkait protokol kesehatan," kata Ilham di sela Musyawarah Cabang PHRI Banyumas pada Rabu (10/3).
.
Dijelaskan oleh Ilham, pada November 2020 lalu, pemerintah memberikan subsidi untuk melakukan sertifikasi terkait dengan CHSE. Hotel diaudit penerapan protokol kesehatannya secara menyeluruh. 

"Jadi audit protokol kesehatan hotel terdiri dari bagaimana penanganan ketika tamu check in, pembersihan kamar, pelayanan makan tamu hotel, dan lainnya. Semua ada prosedur yang harud ditaati pada saat pandemi seperti sekarang. Sehingga tamu tidak perlu khawatir ketika menginap di hotel saat ini," ujarnya.

Ia berharap, pemerintah mempercepat vaksinasi kepada masyarakat. Harapannya pada Juli hingga Juli, sudah ada 50% yang divaksin. 

"Karena itulah, dengan adanya percepatan vaksinasi, maka orang yang bepergian juga sudah percaya diri. Kami optimis jika pemerintah telah membuka kran kunjungan wisata, maka dalam enam bulan mendatang akan terjadi booming wisatawan. Sebab, banyak warga yang sudah menahan untuk berwisata," jelasnya.

baca juga: 30 Hotel di Kaltim Terima Sertifikat CHSE dari Kemenpar

Menurutnya, saat sekarang wisatawan banyak yang memilih hotel yang bernuansa resort atau semi resort. Sebab, umumnya para pengunjung mencari hotel dengan kamar luas dan sirkulasi udara yang baik. Kalau untuk hotel-hotel yang tinggi, di atas lima lantai memiliki kelemahan karena tidak ada jendela. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik