Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
HINGGA saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Jawa Barat. BPBD terus mengingatkan masyarakat terhadap potensi bencana hidrometeorologi. Pasalnya, hujan diprediksi masih terjadi.
"Pada prinsipnya, kami selalu mengingatkan masyarakat melalui kegiatan sosialisasi maupun pada setiap kesempatan agar selalu waspada dengan
potensi bencana," ungkap Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami, Selasa (2/3).
Ia menjelaskan memasuki awal 2021 curah hujan relatif masih cukup tinggi. Akibatnya, potensi kebencanaan pun masih bisa terjadi.
Lebih jauh dijelaskan Zulkarnain, sepanjang Februari 2021 terjadi delapan bencana hidrometeorologi di Kota Sukabumi yang menimbulkan kerugian mencapai Rp192 juta. Rincian 8 kejadian bencana itu terdiri dari tanah longsor sebanyak 3 kali, cuaca ekstrem sebanyak 3 kali, dan kebakaran permukiman sebanyak 2 kali.
Tanah longsor terjadi di Kelurahan Sindangpalay di Kecamatan Cibeureum, Kelurahan Karangtengah di Kecamatan Gunungpuyuh, serta Kelurahan Cisarua di Kecamatan Cikole. Sementara cuaca ekstrem terjadi di Kelurahan Situmekar dan Lembursitu di Kecamatan Lembursitu serta di Kelurahan Karamat.
"Sedangkan dua kali kebakaran permukiman terjadi di Kelurahan Karangtengah di Kecamatan Gunungpuyuh dan di Kelurahan Selabatu di Kecamatan Cikole," ungkapnya.
Zulkarnain menyebutkan pada kondisi sekarang, cuaca ekstrem pun diwaspadai BPBD bisa terjadi. Pasalnya, intensitas curah hujan saat ini kerap disertai angin kencang.
"Kategori cuaca ekstrem itu di antaranya kondisi yang ditengarai angin sekitar lebih dari 45 kikometer per jam dan suhu di atas 35 derajat celcius serta kurang dari 17 derajat celcius dengan kelembapan udara sekitar 40 persen. Hal ini berdampak pada potensi tumbangnya pohon, tiang, atau baligo," jelas Zulkarnain. (OL-15)
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan bahwa gempa bumi dirasakan warga Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur pada Jumat (18/7).
Banjir, kebakaran, angin kencang, gelombang pasang, dan tanah longsor bukan hanya mengancam keselamatan manusia, tapi juga menghambat pembangunan dan menimbulkan kerugian ekonomi besar.
MEMPERINGATI Hari Logistik Nasional 2025, Lion Parcel menyoroti peran kurir sebagai garda terdepan dalam menghubungkan Indonesia melalui pengiriman barang, termasuk di wilayah timur Indonesia dengan akses yang menantang.
BNPB mencatat 18 kejadian bencana di berbagai wilayah Indonesia dalam kurun waktu 24 jam sejak Selasa (24/6) pukul 07.00 WIB hingga Rabu (25/6) pukul 07.00 WIB.
TANTANGAN dalam mengatasi dan melakukan mitigasi bencana di dunia saat ini disebut semakin kompleks. Berbagai isu global seperti perubahan iklim hingga tekanan urbanisasi menjadi pemicunya.
Cakupan perlindungan asuransi belum mampu mengimbangi besarnya potensi kerugian. Hal itu mengakibatkan semakin banyak pihak yang kurang atau tidak terlindungi.
Penambahan rombel ini, dilakukan karena terdapat sekitar 197.000 anak di Jabar yang berpotensi tidak melanjutkan atau putus sekolah.
Eliminasi TBC memerlukan kekompakan dan sinergi lintas sektor.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, mengungkapkan hanya ada 384 kelas sekolah tingkat SMA/SMK yang akan diisi rombongan belajar (rombel) 38 sampai 50 siswa dari 801 kelas.
Festival Kerukunan di Desa Pabuaran, Kerukunan bukan Proyek Elite
Tetapi, dari 27 wilayah Jawa Barat hanya ada dua wilayah yang diprakirakan akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi pada siang hari.
Sebanyak 338 ribuan siswa diterima di SMA, SMK dan SLB negeri se-Jawa Barat (Jabar) dalam sistem penerimaan murid baru (SPMB) tahap satu hingga dua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved