Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Ratusan Santri Pesantren di Kota Tasikmalaya dijemput Satgas Covid

Kristiadi
15/2/2021 23:09
Ratusan Santri Pesantren di Kota Tasikmalaya dijemput Satgas Covid
Sebanyak 21 unit ambulan beriringan di Jalan RE Martadinata, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, memasuki hotel tempat isolasi.(MI/Kristiadi)

DINAS Kesehatan Kota Tasikmalaya melakukan penjemputan terhadap 153 santri pesantren di Kampung Cigeureung, Kelurahan Nagarasari, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Mereka dijemput setelah hasil swab mereka terkonfirmasi positif Covid-19. Ratusan santri lainnya, tetap akan menjalani isolasi di lingkungan pesantren dan mereka tidak diperbolehkan pulang ke rumah.

Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra Hendriana mengatakan, pemeriksaan yang dilakukannya terhadap santri di lingkungan pesantren persis 76 benda tercatat 832 sample dan hasilnya 45 persen atau 375 orang santri telah dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Namun, mereka tidak semua dijemput karena harus menjalani isolasi di pesantren karena statusnya orang tanpa gejala (OTG).

"Kami telah melakukan penjemputan terhadap 153 santri yang bergejala demam dan sesak menggunakan 21 unit kendaraan Puskesmas untuk dilakukan diisolasi di RS Dewi Sartika, Kawalu, Hotel Crown dan RSUD dr Soekardjo. Sedangkan, untuk 222 santri akan dilakukan isolasi di lingkungan pesantren dan semuanya tidak diperbolehkan pulang ke rumah," katanya Senin (15/2/2021).

Ia mengatakan, hasil pemeriksaan yang telah diterima 832 sample dan diketahui ada 375 orang positif Covid-19. Mereka terdiri dari 152 santri pria, 171 santriwati, 32 ustaz, dan 20 ustazah. Namun, para santri dan pengajar yang berada di pesantren tersebut tidak semua dijemput karena ada ratusan orang telah hilang indra penciuman dan statusnya OTG ringan masih bisa diisolasi di pondok pesantren.

"Santri yang diisolasi di Hotel Crown, Rumah Sakit Dewi Sartika, Kawalu dan RSUD dr Soekardjo jumlahnya ada 153 orang. Akan tetapi, 222 orang santri lainya tetap berada di Pondok Pesantren persis 76 benda mengingat mereka statusnya bergejala ringan, tapi untuk yang bergejala demam dan sesak mendapat perawatan di rumah sakit," ujarnya.

Menurutnya, kegiatan belajar mengajar (KBM) di pesantren telah dihentikan untuk sementara dan tak ada kegiatan di lingkungan pesantren namun santri yang terkonfirmasi positif covid-19 bergejala ringan atau orang tanpa gejala akan dikarantina guna memutus mata rantai penyebaran virus korona. Namun, bagi santri dan pengajar yang bergejala seperti demam hingga sesak akan mendapat perawatan.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya angka terkonfirmasi positif covid-19 tercatat 3.891 kasus di antaranya 3.065 orang dinyatakan sembuh, 758 pasien masih mendapat perawatan dan 68 orang meninggal dunia. Peningkatan kasus yang terjadi selama ini didominasi oleh klaster pesantren dan keluarga. (AD/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya