RSUD Bengkulu Kekurangan Tenaga Kesehatan Covid-19

Marliansyah
23/1/2021 17:51
RSUD Bengkulu Kekurangan Tenaga Kesehatan Covid-19
Ilustrasi seorang tenaga kesehatan (kanan) merawat pasien di ruang rawat isolasi COVID-19 di sebuah RS.(ANTARA)

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Yunus Bengkulu, sebagai rumah sakit rujukan covid-19 kekurangan tenaga kesehatan (nakes) untuk menangani pasien positif virus korona. RSUD M Yunus Bengkulu, kekurangan nakes untuk menangani pasien positif covid-19. Direktur RSUD M Yunus Bengkulu, Zulkimaulub Ritonga, di Bengkulu, mengatakan, jumlah pasien positif covid-19 yang ada saat ini tidak sebanding dengan jumlah tenaga kesehatan yang menanganinya.
     
"Ruangan isolasi sudah penuh sehingga digunakan ruangan lain sehingga saat ini RSUD kekurangan nakes," katanya.

Tenaga kesehatan yang khusus merawat pasien covid-19 , lanjut dia, ditentukan berdasarkan kriteria tersendiri salah satunya yaitu usia dan tidak memiliki penyakit. Selama ini, sebanyak empat orang tenaga kesehatan dalam satu shift jaga bertanggungjawab merawat 12 orang pasien positif.
     
Sementara itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu menggandeng Universitas Bengkulu (Unib) untuk melatih tenaga medis yang akan membantu menangani pasien positif Covid-19 dirumah sakit rujukan. Pemprov Bengkulu menggandeng Unib untuk melatih tenaga medis yang akan membantu menangani pasien positif Covid-19 dirumah sakit rujukan.
     
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu, Hamka Sabri di Bengkulu, mengatakan, Pemprov akan menggandeng Unib untuk melatih tenaga medis yang akan membantu menangani pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Yunus Bengkulu yang merupakan rumah sakit rujukan kekurangan tenaga medis untuk merawat pasien positi Covid-19.
     
"Untuk tahap awal pelatihan akan diprioritaskan bagi tenaga kesehatan atau medis yang selama ini bekerja di rumah sakit rujukan Covid-19," imbuhnya.
     
Kerja sama Pemprov dengan Unib, lanjut dia, ntuk memberikan pelatihan bagi tenaga medis untuk membantu penanganan pasien Covid-19. Pemprov juga telah mengalokasikan anggaran untuk melatih tenaga kesehatan tersebut.
     
Jika nantinya jumlah tenaga kesehatan itu belum mencukupi maka pelatihan itu juga akan dibuka untuk relawan yang menguasai bidang ilmu kesehatan.  (MY/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya