Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
JUMLAH orang hilang akibat longsor di Perumahan Pondok Daud, Kampung Bojong Kondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (9/1) bertambah. Penambahan orang hilang ini setelah adanya laporan orang hilang pada peristiwa longsor tersebut. Sebaliknya Tim SAR menemukan satu korban longsor dalam kondisi meninggal dunia.
"Kami menerima informasi yang telah masuk ke Puskesmas Sawah Dadap ada keluarga yang kehilangan satu anggota keluarganya. Semula ada 23 orang yang dikabarkan kini menjadi 24 orang yang mesti dicari oleh tim gabugan SAR. Dan pada hari ini pukul 09.00 WIB kembali ditemukan korban longsor dalam keadaannya meninggal dunia," kata Kepala Basarnas Bandng, Deden Ridwansyah saat dihubungi mediaindonesia.com, Rabu (13/1).
Korban meninggal yang ditemukan bernama Ahmad Yani, 32. Sedangkan satu orang yang dilaporkan hilang bernama Siti Maemunah. Saat ini sudah 17 orang yang menjadi korban longsor ditemukan. Sedangkan 25 orang selamat dan 24 orang dalam pencarian. Tim gabungan yang masih mencari korban longsor di Kabupaten Sumedang dibagi menjadi tiga sektor. Yaitu sektor rumah hajatan sebanyak 50 personel, sektor Masjid An-Nur 50 personel, da sektor lapangan voli 50 personel. Mereka bekerja dibagi dua shift yakni shift 1 pukul 08.00-12.00 WIB, dan shift 2 pukul 13.00-17.30 WIB.
Deden menambahkan dalam pencarian korban longsor, tim gabungan mengalami kendala terutama cuaca karena saat ini curah hujan masih tinggi menyebabkan pergerakan tanah semakin besar.
"Kondisi ini dikhawatirkan bisa memicu longsor susulan. Ditambah material longsoran tanah cukup tebal dan menyulitkan tim abungan mencari korban. Tapi kami optimistis bisa menemukan korban longsor," kata Deden.
baca juga:Upaya Kurangi Dampak Bencana di Masa Depan
Tim gabungan telah mengerahkan alat berat berupa dua unit beko, dua unit alkon, peralatan ekstrikasi, komunikasi, medis dan APD bagi personal. Selain itu, pencarian juga dibantu oleh PMI Provinsi Jabar, potensi SAR Jabar dan SAR Jawa Tengah.
"Data korban yang ditemukan dalam kondisi meningal dunia bernama Diding, 55, Dudung, 40, Suhanda, 43, Cahyo Riyadi, 50, Yani Maryani, 27, Wildan, 6, Yedi, 47, Nardianto, 48, Engkus Kuswara, 43, Kapten Inf Setyo Pribadi, 55, Beni Heryanto, 40, Asep Sarifudin, 35, Lili Ali Nurdin, 38, Totoy Kusmiati, 50, Yaya, 50, Kusnandar dan Ahmad Yani, 32," paparnya. (OL-3)
Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat juga menyebabkan kejadian longsor di Desa/Kecamatan Subang
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geosofika (BMKG) memprakirakan hujan akan terjadi di sejumlah daerah di Jawa Barat (Jabar) dalam sepekan ke depan.
Tanah longsor terjadi di Dusun Pahing, Desa Pamulihan, Kecamatan Subang, Selasa (14/11) dinihari.
Tanah longsor di wilayah itu dipicu tingginya intensitas curah hujan sejak Selasa (14/11) petang. Hujan berlangsung lama.
Sebuah tebing setinggi 70 meter longsor dan menimbun dua rumah.
Kabupaten Tasikmalaya berada di peringkat kedua kerawanan bencana terbanyak di Jawa Barat.
Kontur atau morfologi tanah di Jawa Barat berupa kemiringan terjal, jadi menebang pohon sebisa mungkin dihindari.
Longsor yang terjadi di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Sumedang, Sabtu (9/1/2021) sekitar pukul 19.30 WIB, telah menelan korban meninggal sebanyak 19 orang.
Proses evakuasi terkendala cuaca hujan.
Data per Minggu (17/1) pukul 03.59 WIB, total korban yang berhasil ditemukan tim gabungan berjumlah 28 orang dan 12 orang masih dinyatakan hilang.
Sebanyak 40 korban meninggal dunia ditemukan.
Bakti Untuk Negeri merupakan program corporate social responsibility Sharp Indonesia yang dibentuk sebagai respons terhadap permasalahan sosial yang terjadi di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved