Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Upaya Kurangi Dampak Bencana di Masa Depan

UL/RF/YK/DY/YH/MG/BB/WJ/FL/N-3
13/1/2021 04:30
Upaya Kurangi Dampak Bencana di Masa Depan
Petugas berada di sekitar kantor BPBD yang terendam banjir di Indramayu, Jawa Barat, kemarin.(ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)

SUDAH 17 hari banjir pasang air laut masuk ke tiga desa di Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Masuk pagi hari dan menggenangi rumah nelayan hingga setinggi 30 sentimeter, rob berlalu menjelang siang.

“Sampai sekarang kami hanya bisa melakukan penanganan dengan memberikan bantuan pangan. Untuk warga ketiga desa, kami menyalurkan 4 ton beras dan Kementerian Sosial sudah memberikan 1.000 paket sembako,” papar Kepala Sekretariat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Caya, kemarin.

Ketiga desa terdampak ialah Eretan Wetan, Eretan Kulon, dan Kertawinangun yang berada di pesisir pantai utara. Cara mengakui desa terdampak membutuhkan penanganan jangka panjang.

“Untuk relokasi tidak mudah dilakukan. Upaya yang lebih dekat ialah melakukan penataan lingkungan, termasuk meninggikan rumah warga. Selain itu, perlu perbaikan pemecah ombak yang menjadi kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai,” tambahnya.

Derita nelayan Indramayu itu sudah sampai ke meja Komisi VIII DPR-RI yang pernah turun ke lokasi. “Kami berharap segera ada penanganan,” lanjut Caya.

Di Bangka Belitung, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pangkalpinang dimodali Rp40 miliar untuk melakukan penanganan banjir tahun ini. “Tidak untuk menghilangkan banjir karena butuh biaya sangat besar. Dana Rp40 miliar ini untuk mengurangi dampak banjir,” kata Kepala Dinas PUPR, Suparlan Dulaspar.

Ia mengaku anggaran itu akan digunakan untuk membeli pompa air portabel. “Sambil menunggu keputusan dari Kementerian PU-Pera, kami juga akan melakukan normalisasi sungai dan memperbaiki saluran.”

Penanganan banjir di Lamongan, Jawa Timur, dilakukan pemerintah kabupaten dengan menurunkan backhoe di sepanjang Kali Pasi, di kawasan Bengawan Jero. Alat berat itu dikerahkan untuk membersihkan eceng gondok yang menghambat aliran air.

“Banyaknya eceng gondok di aliran sungai membuat air terhambat sehingga meluap dan menimbulkan banjir,” kata Bupati Fadeli yang memimpin operasi pembersihan bersama masyarakat.

Kemarin, banjir besar masih melanda 7 kabupaten di Kalimantan Selatan, mengepung Kota Solok, Sumatra Barat, dan merendam Kabupaten Sampang, Jawa Timur. (UL/RF/YK/DY/YH/MG/BB/WJ/FL/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya