Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Warga Desa Ubu Pede Swadaya Perbaiki Jalan Rusak

Ignas Kunda
05/1/2021 08:04
Warga Desa Ubu Pede Swadaya Perbaiki Jalan Rusak
Warga Dusun 3 dan 4, Desa Ubu Pede, Kabupaten Sumba Barat, NTT memperbaiki jalan raya yang rusak parah di sekitar tempat tinggal.(MI/Ignas Kunda)

SEJUMLAH warga di Dusun 3 dan 4, Desa Ubu Pede, Kabupaten Sumba Barat, NTT spontanitas memperbaiki jalan raya yang rusak parah di sekitar tempat tinggal mereka. Aksi perbaikan jalan dilakukan pada jalur tanjakan jalan Relly–Pogobina, Desa Ubu Pede, Kecamatan Loli.  Aksi ini juga menyikapi sering terjadi kecelakaan lalulintas bagi sejumlah pengendara yang melewati jalan tersebut. 

Mulai dari orang tua, anak muda, perempuan hingga anak-anak antusias memperbaiki jalan yang rusak sejak Minggu (3/1) hingga hari ini, Selasa (5/1). Perbaikan jalan dengan menggunakan campuran semen menggantikan aspal yang telah mengelupas Mereka bahu menbahu mengumpulkan pasir, tanah putih mulai mengaduk untuk mencapurkanya dengan semen lalu dberi air agar bisa dipadatkan pada permukaan jalan yang berlubang hingga tuntas.

David Moto Lele, salah satu pemuda di desa itu mengatakan iaksi perbaikan jalan ini murni spontanitas warga yang peduli terhadap kondisi jalan yang rusak parah. 

"Hampir setiap hari ada yang tergelincir atau kecelakaan.Termasuk saya sendiri beberapa waktu lalu mengalami kecelakaan karena kondisi jalan yang rusak. Satu hal yang saya dapatkan hari ini, masyarakat tidak mengeluh tetapi dengan sukacita ambil bagian dalam kegiatan gotong royong," kata David. 

Gregorius Umbu Diala, salah satu warga yang juga ikut dalam aksi itu mengatakan spontanitas warga bukan hanya tenaga namun juga uang untuk membeIi  semen, makan dan minum. Para ibu, selain membantu pekerjaan juga membantu mempersiapkan makan untuk warga yang terlibat dalam perbaikan jalan.

"Di tengah pandemi covid walaupun susah dengan spontan masyarakat mau patungan untuk makan, minum, biaya kendaraan untuk angkut kapur alam dan sumbang semen. Bukan hanya kami yang laki-laki namun juga perempuan mulai dari anak-anak hingga orang tua," terang Gregorius.

baca juga: Tanggul Sungai Gelis Kudus Segera Diperbaiki 

David dan Gregorius berharap aksi warga di kampungnya juga bisa menjadi penyemangat dan pemicu untuk warga lain di desa-desa atau kampung-kampung di NTT yang kesulitan akses transportasi agar jangan menunggu, dan hanya melihat badan jalan atau fasilitas umum lain rusak parah tanpa bisa berusaha memperbaiki.

"Kalau ada yang sudah mulai rusak daripada tunggu proyek lebih baik kita kerja sendiri daripada sudah rusak parah kita tidak bisa gunakan lagi," ujar David diamini Gregorius. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya