Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Tiga Menteri Resmikan Jembatan Terusan Bojonegoro-Blora

Insi Nantika Jelita
04/1/2021 08:42
Tiga Menteri Resmikan Jembatan Terusan Bojonegoro-Blora
Tiga menteri meresmikan jembatan yang menghubunhgkan Bojonegoro dan Blora.(Dok Kemen PUPR)

MENTERI Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuldjono bersama Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meresmikan Jembatan Terusan Bojonegoro-Blora (TBB) yang berada di perbatasan Provinsi Jawa Timur (Jatim) dengan Jawa Tengah (Jateng), Minggu (3/1).

Kehadiran jembatan tersebut mendukung konektivitas kawasan di tiga Kabupaten yakni Bojonegoro, Blora, dan Ngawi.

"Kami merasa pengembangan wilayah tidak akan mungkin terjadi tanpa konektivitas. Hanya dengan konektivitas, Kami percaya kawasan ini bisa menjadi kawasan yang tidak terisolasi dan bisa maju dengan sendirinya," kata Basuki dalam keterangan resmi, Minggu (3/1).

Baca juga: Patungan, 2 Kabupaten Bangun Jembatan

Basuki mengatakan, dengan kehadiran Jembatan TBB yang menghubungan Desa Luwihaji di Kecamatan Ngraho, Bojonegoro dengan Desa Medalem, Kecamatan Kradenan, Blora diharapkan kegiatan ekonomi di daerah sekitar dapat terus tumbuh.

Pihaknya menyambut baik pembangunan Jembatan Terusan Bojonegoro-Blora yang dibangun atas prakarsa dua kabupaten, yakni Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Blora.

"Saya kira inisiatif pemerintah daerah seperti ini merupakan hal yang sangat bagus sekali dan kami akan mendukung," tutur Basuki.

Dijelaskannya, jembatan TBB dibangun dengan masa pelaksanaan sekitar 6 bulan sejak Juni dan telah selesai pada akhir Desember 2020. Pembangunannya merupakan prakarsa Pemerintah Daerah Blora dan Bojonegoro dengan nilai kontrak Rp92 miliar.

Jembatan TBB telah melalui uji beban statik dan dinamik oleh Pemerintah Daerah yang selanjutnya dilakukan uji loading dan tes sesuai prosedur oleh Kementerian PUPR.

Jembatan TBB memiliki bentang utama sepanjang 220 meter dan lebar lajur 7 meter dengan masing-masing sisi dilengkapi trotoar selebar 1 meter.

Jembatan ini terdiri dari 5 bentang menggunakan rangka baja tipe A. Dari sisi produksi, keseluruhan proses produksi menggunakan produk dalam negeri, mulai dari struktur baja hingga tenaga kerja.

Mensesneg Pratikno mengatakan pembangunan Jembatan TBB merupakan salah satu bukti pentingnya pelayanan antar lintas wilayah, khususnya di Provinsi Jatim dan Jateng.

Menurutnya, kehadiran jembatan yang melintasi Sungai Bengawan Solo tersebut sudah ditunggu dan direspon positif oleh masyarakat Jatim dan Jateng, karena akan mempermudah pergerakan masyarakat dari bagian Barat Kabupaten Bojonegoro menuju bagian Timur Kabupaten Blora atau sebaliknya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya