Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Lahan Pertanian di Kendari Terus Menyempit

Mediaindonesia.com
01/1/2021 06:49
Lahan Pertanian di Kendari Terus Menyempit
Foto udara petani memanen padi bibit unggul organik di lahan Kantor Balai Penyuluhan Pertanian di Kecamatan Samaturu, Kolaka, Sultra.(ANTARA FOTO/Jojon)

PEMERINTAH Kota (Pemkot) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), meminta warga khususnya petani di daerah itu tidak mengalihfungsikan lahan pertanian menjadi lahan permukiman.
  
"Sebab kenyataan di lapangan saat ini lahan pertanian yang ada di kota itu semakin berkurang akibat alih fungsi," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kendari, Sitti Ganef, di Kendari, Kamis (31/12).
  
Penurunan luas lahan pertanian tersebut merupakan konsekuensi dari perkembangan Kota Kendari. Banyak lahan pertanian produktif, kata dia beralih fungsi untuk berbagai kepentingan pembangunan. Ia menyebutkan bahwa produksi padi di Kota Kendari selama tahun 2020 sebesar 2.808 ton Gabah Kering Giling (GKG) dengan rata-rata produksi 34,78 kuintal per hektare.
  
"Jumlah produksi padi tersebut berasal dari lahan tanam seluas 807 hektare milik petani yang ada di Kecamatan Baruga dan Kecamatan Mandonga," katanya.

baca juga: Libur Tahun Baru, Objek Wisata Galunggung Ditutup
  
Produksi padi tersebut berasal dari dua lokasi persawahan yakni di Amohalo Kecamatan Baruga dan Labibia Kecamatan Mandonga. Ia mengaku pemerintah memberi perhatian serius pada upaya pengembangan pertanian antara lain dengan pemberian bantuan berupa sarana pertanian dan bantuan pengembangan kapasitas petani.
  
"Kami menginginkan petani Kendari menjadi petani sukses dan cerdas, sehingga kami senantiasa memberikan tambahan pengetahuan dan pelatihan agar bisa meningkatkan kapasitas mereka," pungkasnya. (Ant/OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya