Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Film Spicy Life Kisahkan Korban Bencana Sulteng kembali Bertani

Mediaindonesia.com
05/12/2020 13:00

PADA 28 September 2018, gempa bumi berkekuatan 7,4 skala Richter terjadi di Sulawesi Tengah dan memicu tsunami. Lebih dari 2.000 orang meninggal dunia dan lebih dari 1.300 hilang.

Total kerugian ekonomi diperkirakan mencapai US$2,8 miliar. Terdapat lebih dari 2,41 juta orang yang terdampak dari bencana parah tersebut.

Gempa dahsyat itu, selain merusak sistem penyediaan air dan irigasi Gumbasa yang menyuplai air di Kota Palu dan Kabupaten Sigi, juga menyebabkan rusaknya lahan pertanian di kawasan bencana, bahkan sebagian lahan pertanian terendam air. Para petani di daerah ini tidak bisa bercocok tanam dan kehilangan sumber mata pencaharian.

Kabupaten Sigi merupakan salah satu wilayah yang paling parah terkena dampaknya. Sekitar 80% rumah tangga di Kabupaten Sigi hidup dari bertani. Hasil padi merupakan penghasilan utama bagi kabupaten tersebut. Akibat kerusakan parah pada fasilitas irigasi dan alat pertanian, mata pencaharian mereka menghadapi kesulitan.

International Cooperation and Development Fund (ICDF) Taiwan bekerja sama dengan World Vision Indonesia memberikan sumbangan dalam bentuk bantuan kerja untuk membantu masyarakat yang terkena dampak dan membersihkan puing-puing lahan pertanian akibat gempa bumi, mempersiapkan lahan pertanian untuk direstorasi, dan menyediakan bahan pertanian kepada masyarakat serta bantuan teknis.

Proyek tersebut membantu penggalian 50 sumur irigasi dangkal di Desa Lolu, Kabupaten Sigi, memberikan 507 peluang pekerjaan dalam bentuk bantuan kerja (work relief), membersihkan dan meratakan 100 hektar lahan pertanian yang rusak, dan menyediakan fasilitas pertanian bagi 200 petani seperti mesin, benih, dan pupuk.

Hal itu tentu membantu keluarga di wilayah sasaran yang terkena gempa untuk memulihkan dan meningkatkan mata pencaharian mereka. Film ini mengisahkan para korban bencana dengan bantuan ICDF dan World Vision, mendapatkan kembali kehidupan mereka dengan menanam cabai. Film pendek Spicy Life berdasarkan kisah kehidupan nyata dari Safri Andi, keluarga penerima manfaat bantuan. (RO/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya