Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
SEJUMLAH petani di Sigi, Sulawesi Tengah, mengandalkan bantuan air sumur tanah untuk persawahan mereka jika kemarau panjang melanda kabupaten itu.
Salah satu petani Burhanuddin mengatakan, di saat musim kemarau ketersedian air dari irigasi pasti berkurang.
Bahkan beberapa irigasi yang tidak baik alirannya biasanya mengering.
Baca juga : Petani Tanam Kacang dan Kentang karena Tahan Kemarau
“Untuk mengantisipasi kekurangan air saat kemarau, kami di Desa ini pakai air dari sumur tanah,” terangnya saat ditemui di Desa Balane, Sigi, Senin (19/8).
Menurut Burhanuddin, meski kemarau panjang air yang berasal dari sumur tanah tetap mengalir.
Bahkan jika digali lebih dalam, airnya bisa melimpah.
Baca juga : 200 Hetare Lahan Pertanian di Kota Tasikmalaya Terancam Kekeringan
“Dua tahun lalu kemarau panjang, kami di sini aman-aman saja, semua tanaman khususnya padi tetap dapat air karena ada sumur tanah yang digali,” imbuhnya.
Petani lainnya, Faisal Ahmad mengaku, pemanfaatan air dari sumur tanah di Desa Balane sejak zaman dulu sudah dipraktikkan. Bahkan, saat itu orang tua mereka terdahulu tidak memanfaatkan air dari irigasi.
“Dulu tidak ada orang tua kami pakai irigasi, tanaman tetap hidup dan bisa dipanen karena hanya mengandalkan air dari sumur tanah,” ungkapnya.
Baca juga : Mentan Amran Sulaiman Gelorakan Swasembada Pangan di HUT ke-79 RI
Faisal menjelaskan, air dari sumur tanah tidak hanya dimanfaatkan untuk perswahan, namun juga untuk tanaman lain seperti cabai rawit, tomat, dan sayur.
“Jadi setiap lahan pasti ada satu sampai dua sumur, airnya disedot pakai mesin. Sekarang sudah lebih mudah, ketimbang dulu cara untuk mengalirkan airnya disedot manual,” tandasnya.
(Z-9)
Dwikorita juga menegaskan pentingnya kesiapsiagaan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat, untuk merespons dinamika iklim yang semakin tidak menentu.
Fenomena kemarau basah saat ini terjadi di beberapa daerah Indonesia. Berbeda dengan kemarau biasa yang kering dengan sedikit hujan, kemarau basah justru ditandai dengan hujan yang turun
Sebagai bentuk respons, BPBD Kabupaten Demak bersama sejumlah pihak melakukan penanganan darurat, termasuk penutupan tanggul, pompanisasi di titik kritis.
Usulan ini didasarkan pada data BMKG yang memprediksi puncak musim kemarau akan berlangsung pada Juli-Agustus mendatang
STOK beras di gudang Bulog akhirnya menembus 4 juta ton yang berhasil tercapai pada 29 Mei 2025. Dari jumlah itu 2,4 juta ton di antaranya berasal dari serapan gabah/beras produksi domestik.
Prediksi ini disampaikan oleh Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut Palangka Raya, berdasarkan analisis iklim dan zona musim (ZOM) di daerah tersebut.
"Produk ini menjadi salah satu kebanggaan daerah dan memiliki peluang besar untuk berkembang lebih luas lagi hingga nasional,"
PEMERINTAH Daerah (Pemda) Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, kembali menggelar Festival Danau Lindu 2024. Festival tersebut digelar selama 3 hari, sejak tanggal 5 hingga 7 September 2024.
Ratusan warga yang terdampak banjir di Desa Bobo, Sigi, Sulawesi Tengah, berharap bantuan logistik.
PEMERINTAH Sigi, Sulawesi Tengah bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) membagikan 500 butir telur ayam kepada anak rentan terkena tengkes di kabupaten itu.
Turnamen fusal di Sekolah Sukma Bangsa sigi diharapkan menjadi pertanda bangkitnya futsal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved