Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

200 Hetare Lahan Pertanian di Kota Tasikmalaya Terancam Kekeringan

Adi Kristiadi
18/8/2024 08:22
200 Hetare Lahan Pertanian di Kota Tasikmalaya Terancam Kekeringan
Kekeringan di Tasikmalaya.(Dok. MI)

MEMASUKI musim kemarau, lahan pertanian di Kota Tasikmalaya, mulai mengalami kekeringan. Kekeringan terjadi lantaran saluran irigasi tidak berfungsi dengan baik. Para petani khawatir kekeringan yang terjadi dapat menyebabkan lahan pertanian gagal tanam.

Seorang petani, Toto, warga Sambongjaya, mengatakan, musim kemarau yang terjadi tahun ini telah menyebabkan banyak lahan pertanian yang tidak tercukupi suplai airnya. Padahal lahan itu baru mulai ditanami antara satu bulan.

Akibatnya, lahan-lahan itu mengalami kerusakan. Namun, kerusakan tersebut banyak dibiarkan pemerintah dan membuat petani kebingungan.

Baca juga : Petani Tasikmalaya Gagal Panen, Stok Gabah Kering Kosong

"Suplai air dari Sungai Cikunteun biasanya untuk lahan seluas 200 hektare dan kini kondisinya menyurut hingga saluran irigasi rusak abai diperbaiki. Musim kemarau di tahun ini, membuat lahan pertanian berada di Kampung Nagrasari, Gobras, Sukamaju, Cibuntu, Sindanggalih, Ciwaas, Tamansari dan lainnya ada kemungkinan tanaman yang mereka tanam gagal," katanya, Sabtu (17/8).

Ia mengatakan, melihat dari kondisinya saat ini, kemungkinan akan banyak lahan yang mengalami gagal tanam di tahun ini. Apalagi beberapa sungai di sekitar lahan-lahan wilayah Tasikmalaya juga sudah menyusut.

Kekhawatiran juga meningkat karena para petani juga berpotensi mengalami kerugian kedua kalinya setelah serangan hama wereng batang coklat (WBC), burung pipit dan tikus menyebabkan hasil produksi turun drastis.

Baca juga : Kementan Tangani 200 Hektare Sawah yang Kekeringan di Pasuruan

"Petani di wilayah Priangan Timur di tahun ini kemungkinan menelan kerugian setelah hasil produksi gabah kering giling (GKP) dan gabah kering pungut (GKP) mengalami menurun. Namun, harga kebutuhan beras di pasaran merangkak naik dan sekarang harga beras medium Rp13 ribu perkg dan premium dijual Rp15 ribu hingga Rp16 ribu per kg," ujarnya.

Sementara itu, petugas penyuluh pertanian lapangan (PPL) Kecamatan Kawalu, Asep Safrulah mengatakan, musim kemarau yang terjadi menyebabkan banyak lahan pertanian baru tanam tidak terpenuhi suplai airnya/ Hal itu terjadi di beberapa Kelurahan.

"Kurangnya suplai air untuk lahan pertanian di wilayah Kota Tasikmalaya sekarang ini terjadi Kecamatan Kawalu, Indihiang, Tamansari, Bungursari, Tawang dan Cibeureum. Akan tetapi, kurangnya suplai air lantaran banyak saluran irigasi rusak dan petani harus menarik air dari sungai sangat jauh dan dibutuhkan selang panjang untuk mengairi lahan tersebut," pungkasnya.

(Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya