Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Kementerian Pertanian (Kementan) terus bergerak untuk mengidentifikasi wilayah-wilayah yang terdampak musim kemarau panjang dan kekeringan. Sejauh ini, salah satu daerah yang sudah terimbas adalah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Sawah seluas 200 hektare di Desa Patugaran, Kecamatan Rejoso, mulai kekurangan air dan terancam gagal panen.
“Kami sedang menyusuri Pasuruan dan menemukan ada sawah seluas 200 hektare yang tidak bisa diairi karena sedang kemarau panjang. Padahal, di dekat lokasi ada sumber air sungai kecil yang dapat dimanfaatkan,” kata Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Andi Nur Alamsyah, melalui keterangan tertulis,Sabtu (17/8).
Ia pun segera memerintahkan jajarannya untuk memasang pompa sehingga bisa secepatnya mengalirkan air ke sawah yang mulai terlihat kering.
Baca juga : 300 Hektare Sawah di Tulungagung Berpotensi Gagal Panen
“Ini tidak bisa ditunda-tunda. Kalau telat, malah bisa gagal panen,” sebut Andi.
Pada tahun ini, Kementan melakukan percepatan pemberian bantuan pompa air dan pembangunan irigasi perpompaan. Langkah cepat tersebut dilakukan karena pada awal tahun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengingatkan akan dampak kemarau berkepanjangan pada tahun ini.
Andi pun meminta semua kepala dinas pertanian untuk secara aktif melaporkan wilayah-wilayah mereka yang mengalami kekeringan.
“Banyak wilayah yang masih bisa dioptimalkan dengan pompanisasi. Saya minta semua kepala dinas untuk sering turun ke lapangan. Daerah-daerah yang mengalami kekeringan, segera ajukan kebutuhan pompanya kepada kami,” tegas Andi.
Sebagai informasi, sepanjang tahun ini Kementan telah mengalokasikan bantuan pompa air sebanyak 62.378 unit dan pembangunan irigasi perpompaan sebanyak 9.904 unit. Percepatan pompanisasi ini diharapkan bisa mengamankan produksi beras nasional. (Z-11)
BEBERAPA desa di kawasan lereng Gunung Merapi, di Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, kini mengalami kekeringan
Pemantauan Media Indonesia, Kamis (31/7) hujan masih turun di sejumlah daerah di Jawa Tengah terutama di kawasan pegunungan dan dataran tinggi, namun dengan intensitas yang menurun.
Mundurnya musim tanam disebabkan adanya revitalisasi atau perbaikan saluran irigasi baik air yang mengalir melalui Saluran Induk Cipelang dan Saluran Induk Sindupraja.
Selain itu, BPBD juga akan membangun tiga sumur bor untuk mengatasi krisis air bersih.
KEMARAU panjang semakin berlanjut menyelimuti kawasan Provinsi Aceh.
“Sampai hari ini belum ada permintaan, meskipun prakiraan musim kemarau sebenarnya sudah dimulai pada dasarian ketiga bulan Mei. Tapi kita siapkan,”
Bupati Indramayu Lucky Hakim juga akrab dengan satwa liar melepas ribuan ekor ular ke sawah di Indramayu.
Sesuai keadaan di lokasi sedikitnya ada tiga tahap warga setempat menanam bawang merah. Sebagian yang ditanami tahap pertama dua bulan lalu, kini sudah mulai memanen.
HAMA tikus kembali merebak di beberapa wilayah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Populasi tikus sawah cenderung menurun drastis setelah masa panen padi, yang mengakibatkan Tyto alba kehilangan sumber makanan utamanya.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengapresiasi Sumsel yang berhasil menyulap rawa tempat spesies buaya menjadi lahan sawah produktif.
Adapun ketersediaan air masih memadai dan lancar. Apalagi dalam dua pekan terakhir sering turun hujan dan debit air jaringan irigasi teknis masih tersedia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved