Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
SEBAGIAN petani di Sigi, Sulawesi Tengah, memanfaatkan musim kemarau dengan menanam kacang tanah dan kentang. Dengan begitu, mereka mengaku bisa mendapatkan tambahan penghasilan.
Salah satu petani Rahman Suparlan mengatakan, di saat musim kemarau seperti saat ini tidak bisa berharap sepenuhnya dengan hasil tanaman padi. Oleh karena itu, biar ada penghasilan tambahan ia dan beberapa petani lainnya mencoba menanam kacang.
"Kacang kebetulan tahan dengan kemarau. Jadi biar sedikit menyerap air, masih bisa hidup dan dipanen," terangnya saat ditemui di Desa Binangga, Kecamatan Marawola, Sigi, Selasa (8/8).
Baca juga : Kekeringan Ancam 50 Hektare Sawah di Morowali Gagal Panen
Menurut Rahman, saat ini juga harga kacang tanah di pasaran lagi bagus-bagusnya. Di mana, untung kacang dengan kulit Rp20 ribu per kg sedangkan untuk kacang tanpa kulit Rp25 ribu per kg.
"Sebenarnya saya baru mencoba juga, karena banyak teman-teman yang sudah lebih dulu menanam dan lumayan hasilnya, makanya saya ikut mencoba," imbuhnya.
Selain menanam kacang tanah, petani lainnya di Sigi juga menanam kentang. Tak ubahnya kacang, kentang juga diakui tahan dengan kemarau tidak heran menjadi salah satu komoditas pilihan petani di saat musim kemarau.
Baca juga : Seluas 36 Hektare Lahan Pertanian di Garut Gagal Panen, Petani Rugi Rp11,6 M
"Kalau kami di sini (Baliase) sudah biasa menanam kentang. Dan memang kentang itu tahan kemarau," tegas petani lainnya, Golib Suardi.
Dia bilang, meski harga kentang tidak begitu tinggi di pasaran, namun peminatnya banyak. "Sudah proses penanaman hingga panennya tidak bikin ribet, kentang itu juga selalu laku dijual. Apa lagi saat kemarau seperti ini," tandasnya. (Z-4)
BMKG menegaskan fenomena cuaca dingin di Indonesia bukan disebabkan Aphelion, melainkan Monsun Dingin Australia dan musim kemarau.
Di musim kemarun ini, BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak membuka kebun dengan cara membakar hutan dan lahan.
SEBANYAK 10,25 hektare lahan pertanian di Tanah Datar terdampak kekeringan, dan 5,25 hektare di antaranya sudah dinyatakan puso atau gagal panen.
Dwikorita juga menegaskan pentingnya kesiapsiagaan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat, untuk merespons dinamika iklim yang semakin tidak menentu.
Fenomena kemarau basah saat ini terjadi di beberapa daerah Indonesia. Berbeda dengan kemarau biasa yang kering dengan sedikit hujan, kemarau basah justru ditandai dengan hujan yang turun
Sebagai bentuk respons, BPBD Kabupaten Demak bersama sejumlah pihak melakukan penanganan darurat, termasuk penutupan tanggul, pompanisasi di titik kritis.
AKIBAT tidak turun hujan dan krisis air saluran irigasi, kekeringan lahan sawah di Kabupaten Pidie, Aceh, semakin parah.
Di Desa Ceurih Kupula, Desa Pulo Tunong, Desa Mesjid Reubee dan Desa Geudong, puluhan ha lahan sawah mengering. Lalu tanah bagian lantai rumpun padi pecah-pecah.
SIUMA menggunakan sensor kelembaban tanah berbasis IoT yang terkoneksi langsung ke grup WhatsApp petani, sehingga memungkinkan pengambilan keputusan irigasi secara real time.
PERUBAHAN pola cuaca semakin nyata di Indonesia. Peneliti BRIN Erma Yulihastin, mengungkapkan bahwa musim hujan saat ini tak lagi berjalan secara reguler.
LAHAN pertanian di Desa Waringinsari Kecamatan Takokak Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengalami krisis pasokan air akibat tanah longsor dan pergerakan tanah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved