Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
KEKERINGAN akibat kemarau panjang yang masih melanda Morowali, Sulawesi Tengah, mengancam pertanian warga di kabupaten itu gagal panen.
Salah satu warga Morowali Mularman mengaku, kurang lebih 50 hektare sawah mereka di Desa Lantula Jaya, Kecamatan Wita Ponda memprihantinkan akibat kekeringan.
Di mana, padi tidak berkembang dengan baik sebab tidak ada air dan kondisi tanah terbelah-belah.
Baca juga: Program Air Bersih Prabowo Bantu Kekeringan di Berbagai Wilayah
“Sawah kering, mustahil lagi mau dipanen,” keluhnya dihadapan Anggota DPRD Sulteng, Huisman Brant Toripalu saat melakukan penjaringan aspirasi di desa tersebut, Selasa (7/11).
Mularman menjelaskan, kondisi mengeringnya sawah juga diperparah adanya perbaikan Irigasi Ungkaya yang saat ini sedang dilaksanakan rehabilitasi.
Baca juga: Kekeringan Berkah, Produksi Telur Bebek di Brebes Melejit
“Katena irigasi masih dikerja, pasokan air ke persawahan terhenti total. Makanya ini harus menjadi perhatian pemerintah,” imbuhnya.
Menanggapi keluhan ini, Huisman berharap, pemerintah segera memberikan intervensi.
Menurutnya, bentuk intervensi dari pemerintah dapat dilakukan dengan mengucurkan bantuan stimulus bagi petani yang mengalami gagal panen.
“Pmerintah juga bisa menggalakkan diversifikasi tanaman, dengan produksi pertanian yang lebih beragam,” terangnya.
Selain itu, lanjut Huisman, petani dapat mempertimbangkan menanam varietas tanaman yang lebih tahan terhadap kondisi kering atau panas.
Termasuk, beberapa hal lain juga dapat dilakukan oleh pemerintah, seperti penyediaan informasi, bantuan keuangan, pelatihan, atau bantuan teknis dalam pengelolaan pertanian yang berkelanjutan.
“Langkah ini, tentu saja bukan hanya untuk petani di Lantula Jaya, tapi seluruh petani yang terdampak kekeringan di Sulteng,” tandasnya. (Z-10)
Ketidakteraturan atmosfer memicu kemunduran musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia, memunculkan cuaca ekstrem yang terus berlanjut.
BMKG menegaskan fenomena cuaca dingin di Indonesia bukan disebabkan Aphelion, melainkan Monsun Dingin Australia dan musim kemarau.
Di musim kemarun ini, BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak membuka kebun dengan cara membakar hutan dan lahan.
SEBANYAK 10,25 hektare lahan pertanian di Tanah Datar terdampak kekeringan, dan 5,25 hektare di antaranya sudah dinyatakan puso atau gagal panen.
Dwikorita juga menegaskan pentingnya kesiapsiagaan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat, untuk merespons dinamika iklim yang semakin tidak menentu.
Fenomena kemarau basah saat ini terjadi di beberapa daerah Indonesia. Berbeda dengan kemarau biasa yang kering dengan sedikit hujan, kemarau basah justru ditandai dengan hujan yang turun
Perhitungan kerugian petani akibat serangan hama tikus mencapai Rp10 juta-Rp15 juta per hektare.
PEMERINTAH Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, mengimbau para petani agar menunda tanam padi guna mengantisipasi ancaman gagal panen (puso) akibat cuaca buruk dan bencana banjir.
SEKITAR 100 hektare (Ha) tanaman padi di sawah puso atau gagal panen akibat terendam banjir karena Sungai Bengawan Solo meluap di Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim).
Lokasi lahan sawah yang terendam banjir itu tersebar di kawasan Kecamatan Peukan Baro, Delima, Grong-Grong, Pidie, Mila, Sakti, Mutiara, Padang Tiji, dan Keumala.
Serangan berat hama tikus seluas 42 hektare dan tingkat serangan puso seluas 26 hektare.
“Ganti rugi tersebut untuk yang lahannya mengalami kerusakan 70% karena terendam banjir sehingga tidak bisa panen,”
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved