Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Banjir Tebing Tinggi, 56 Posko Didirikan

Apul Iskandar
29/11/2020 06:57
Banjir Tebing Tinggi, 56 Posko Didirikan
Kondisi banjir di Kota Tebing Tinggi, Sumatra Utara(MI/Apul Iskandar)

PEMERINTAH Kota Tebing Tinggi, Sumatra Utara mendirikan 56 posko untuk membantu warga daerah itu yang terdampak banjir akibat meluapnya Sungai Padang. Wali Kota Tebing Tinggi, Umar Zunaidi di Tebing Tinggi, Sabtu (28/11) mengatakan saat ini telah didirikan 56 posko yang tersebar di Kota Tebing Tinggi untuk membantu warga terdampak banjir.

Namun ia menyebutkan jumlah posko itu masih harus ditambah. Selain itu, Umar juga berharap mendapat tambahan perahu karet untuk mempercepat evakuasi warga dan menyalurkan logistik.
  
"Sekarang ada 56 posko, kami masih meminta bantuan tenda-tenda pleton untuk mendirikan posko. Perahu kita yang kecil juga tidak banyak. Kami minta bantuan kepada gubernur untuk mengevakuasi warga dan menyalurkan logistik," kata Umar.
  
Sampai saat ini belum ada laporan mengenai korban jiwa, karena sebelum banjir Pemkot Tebing Tinggi telah memprediksi bencana alam ini. Ia juga mengatakan sudah meminta masyarakat agar menjauhi daerah sekitar sungai sehingga korban jiwa bisa dihindari.
  
"Kami sudah mengimbau masyarakat agar tidak berdiam di pinggiran sungai karena banjir sudah kita prediksi. Sampai sekarang belum ada laporan korban jiwa," lanjutnya.
  
Banjir melanda sebagian besar wilayah Kota Tebing Tinggi sejak Jumat (27/11). Namun, hingga Sabtu volume air semakin tinggi dan merendam beberapa daerah di Kota Tebing Tinggi. 

Wali Kota Tebing Tinggi Umar Zunaidi Hasibuan  menjelaskan bahwa Kota Tebing Tinggi kerap dilanda banjir akibat luapan sungai Padang. Program upaya penanganan sungai Padang sudah diajukan oleh Pemkot sejak 10 tahun yang lalu, namun masih dalam tahap wacana perencanaan dan belum ada implementasi di lapangan.

"Kita berharap pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian PUPR memberi perhatian yang serius. Kalau tidak ada penanganan secara permanen maka diperlukan penanganan darurat. Minimal melakukan normalisasi sungai Padang dengan pengerukannya. Kemudian memperbaiki tanggul dan meninggikan tanggul-tanggul serta melanjutkan tanggul yang belum selesai dikerjakan," kata Umar Zunaidi.

Selain itu memperbaiki pintu-pintu klep yang ada yang masuk ke sungai Padang agar sesuai standard dan tidak mengairi pemukiman masyarakat.

"Ini yang kami harapkan dan tentunya kalau ini rasanya mustahil tidak bisa dikerjakan oleh Kementerian PUPR," ucapnya.
 

baca juga: DIY Dapat Alokasi Jatah Vaksin 2,2 Juta

Banjir disebabkan karena meluapnya Sungai Padang yang membelah Kota Tebing Tinggi. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tebing Tinggi ada 5 kecamatan yang terdampak cukup parah banjir, yaitu Kecamatan Rambutan, Bajenis, Padang Hulu, Tebing Tinggi Kota dan Padang Hilir. Sebanyak 25.297 jiwa dari lima kecamatan di Tebing Tinggi terdampak banjir. Ada sekitar 3538 rumah terdampak banjir di 5 kecamatan meliputi 14 kelurahan. Akibatnya warga mulai mengungsi ke posko yang disediakan olehPemkot Tebing Tinggi.  (Ant/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya