Menteri Juliari Targetkan Graduasi 30% Keluarga PKH

Apul Iskandar
12/11/2020 20:15
Menteri Juliari Targetkan Graduasi 30% Keluarga PKH
Menteri Sosial Juliari P Batubara bersama sejumlah pendamping Program Keluarga Harapan berprestasi di Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara.(DOK/KEMENSOS)

DALAM banyak kesempatan dan pembicaraan, Menteri Sosial Juliari P Batubara selalu memperlihatkan sikap optimistis. Salah satunya ketika membahas soal graduasi keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan.

"Pak Dirjen menargetkan graduasi sebanyak 10%. Tapi, bagi saya, tahun depan graduasi akan mencapai 30%," ungkap Juliari saat memberikan arahan pada Rapat Koordinasi Teknis Sumber Daya Manusia Program Keluarga Harapan Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara.

Kamis (12/11), Mensos melakukan rangkaian kunjungan ke kampung halamannya itu. Ia menemui warga dan memantau penyaluran bantuan sosial, serta menyemangati para pendamping PKH.

Graduasi adalah kondisi naik kelas bagi keluarga penerima PKH. Kehidupan sosial ekonomi mereka naik karena mendapat bantuan PKH. Para penerima PKH ini dengan sukarela keluar dari daftar penerima PKH.

Lebih jauh, Mensos menyatakan target peningkatan jumlah graduasi ini untuk memberikan kesempatan bagi warga miskin yang belum pernah mendapatkan PKH, bisa menggantikan mereka yang tergraduasi. Untuk dapat mencapai target perlu kerja keras pendamping PKH dalam melaksanakan tugasnya.

Untuk itu, pendamping PKH harus menghilangkan rasa tidak enak hati kepada KPM PKH yang sudah layak digraduasi tetapi enggan melakukannya.
"Pendamping PKH dalam menjalankan tugasnya tidak hanya mendampingi tetapi juga menilai apakah KPM tersebut masih layak atau tidak menerima PKH," tambah anggota DPR RI dua periode itu.

Proses graduasi KPM PKH terdiri dari beberapa kategori. Di antaranya graduasi secara alami dan graduasi sejahtera mandiri. "Jangan sampai ada KPM yang sudah 10 tahun masih aja dapat bantuan. Ini sudah pasif income. Ini melanggar prinsip kemanusiaan. Ada lagi yang ramai di medsos seperti mereka sudah punya rumah bagus dan bisa mencicil kendaraan masih aja dapat PKH. Jangan sampai itu terjadi lagi," jelas Ari panggilan akrab Mensos.

Kuota PKH mencapai 10 juta keluarga penerima manfaat. Anggaran yang disediakan negara hampir mencapai Rp40 triliun.

Selain meningkatkan graduasi, Ari juga meminta pendamping untuk menekan angka stunting dan TBC. Pasalnya, Badan Kesehatan Dunia WHO mencatat  Indonesia menempati urutan ke 3 jumlah penderita kedua penyakit tersebut.

Sementara itu Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI Pepen Nazaruddin menjelaskan penyaluran bantuan sosial PKH di 33 kabupaten dan kota di Sumatra Utara sampai Oktober berjumlah Rp2 trilliun bagi 439.383 keluarga penerima manfaat PKH.

Sementara untuk tingkat nasional, penyaluran bantuan tahap akhir hingga 24 Oktober telah dicairkan secara serentak di seluruh Indonesia sebesar Rp36,8 triliun untuk 10 juta keluarga. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya