Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Tren Kasus Positif Covid-19 di Sukabumi Dari Klaster Keluarga

Benny Bastiandy
10/11/2020 10:13
Tren Kasus Positif Covid-19 di Sukabumi Dari Klaster Keluarga
Pengurus OSIS membersihkan meja dan kotak pelindung jelang kegiatan belajar mengajar tatap muka di SMA Negeri 4, kota Sukabumi.(ANTARA FOTO/Iman Firmansyah)

PENAMBAHAN kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Kota Sukabumi, Jawa Barat, saat ini trennya lebih banyak terjadi pada klaster keluarga. Kondisi itu diketahui berdasarkan penelusuran yang dilakukan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 setempat.

Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi mengatakan pergerakan orang diduga menjadi pemicu munculnya klaster keluarga sebagai pemicu terus bertambahnya kasus terkonfirmasi positif covid-19.  Misalnya mobilitas ke luar kota ataupun ke tempat-tempat wisata.

"Kalau sebelumnya kan banyak masyarakat yang menahan diri di rumah, terutama saat PSBB (pembatasan sosial berskala besar). Sekarang mobilitas cukup tinggi," kata Fahmi kepada wartawan, Selasa (10/11).

Sekarang ini, Pemkot Sukabumi memperkuat proses 3T yaitu tracking, tracing, dan testing. Strategi itu diyakini akan menjadi jalan mengetahui penyebab pasti sumber klaster keluarga yang trennya meningkat.

"Kami juga tentu memperketat pengawasan di area-area publik maupun tempat wisata, khususnya saat libutan akhir pekan maupun libur panjang," tuturnya.

Di sisi lain, Pemkot Sukabumi juga sedang mempersiapkan pengalokasian anggaran pengadaan vaksin covid-19. Penganggarannya sesuai instruksi dari pemerintah pusat.

"Kami akan alokasikan anggarannya untuk tahun depan. Instruksi pemerintah pusat, daerah harus menyiapkan anggaran pengadaan vaksin," tegasnya.

Selain anggaran, lanjut Fahmi, upaya lain yang tengah dipersiapkan saat ini yakni pelatihan bagi tenaga kesehatan sebagai vaksinator. Sebab, tata cara atau mekanisme pemberian vaksin harus dilakukan secara benar. 

"Untuk waktunya kami belum tahu. Masih menunggu instruksi dari pusat," jelasnya.

Pemberian vaksin terlebih dulu akan diprioritaskan bagi kalangan tenaga kesehatan karena tingginya interaksi di lapangan. Selain itu, unsur TNI dan Polri juga akan menjadi prioritas.

"Ada skala prioritas dulu yang akan diberikan vaksin," pungkasnya.

Fahmi mengaku, Pemkot Sukabumi maupun Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Sukabumi tak bosan-bosannya mengingatkan masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan selama pandemi covid-19.

baca juga: Penyebaran Covid -19 di Kalsel Belum Mereda

Penerapannya dilakukan dengan mengimplementasikan gerakan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak atau menghindari kerumunan. Akhir-akhir ini di Kota Sukabumi mulai kembali marak aksi unjuk rasa. Fahmi pun mengingatkan kepada elemen masyarakat pengunjuk rasa agar selalu memerhatikan protokol kesehatan secara ketat.

"Silakan kalau memang mau berunjuk rasa, tapi kami ingatkan agar menerapkan protokol kesehatan secara ketat," pungkasnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik