Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
PENAMBAHAN kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Kota Sukabumi, Jawa Barat, saat ini trennya lebih banyak terjadi pada klaster keluarga. Kondisi itu diketahui berdasarkan penelusuran yang dilakukan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 setempat.
Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi mengatakan pergerakan orang diduga menjadi pemicu munculnya klaster keluarga sebagai pemicu terus bertambahnya kasus terkonfirmasi positif covid-19. Misalnya mobilitas ke luar kota ataupun ke tempat-tempat wisata.
"Kalau sebelumnya kan banyak masyarakat yang menahan diri di rumah, terutama saat PSBB (pembatasan sosial berskala besar). Sekarang mobilitas cukup tinggi," kata Fahmi kepada wartawan, Selasa (10/11).
Sekarang ini, Pemkot Sukabumi memperkuat proses 3T yaitu tracking, tracing, dan testing. Strategi itu diyakini akan menjadi jalan mengetahui penyebab pasti sumber klaster keluarga yang trennya meningkat.
"Kami juga tentu memperketat pengawasan di area-area publik maupun tempat wisata, khususnya saat libutan akhir pekan maupun libur panjang," tuturnya.
Di sisi lain, Pemkot Sukabumi juga sedang mempersiapkan pengalokasian anggaran pengadaan vaksin covid-19. Penganggarannya sesuai instruksi dari pemerintah pusat.
"Kami akan alokasikan anggarannya untuk tahun depan. Instruksi pemerintah pusat, daerah harus menyiapkan anggaran pengadaan vaksin," tegasnya.
Selain anggaran, lanjut Fahmi, upaya lain yang tengah dipersiapkan saat ini yakni pelatihan bagi tenaga kesehatan sebagai vaksinator. Sebab, tata cara atau mekanisme pemberian vaksin harus dilakukan secara benar.
"Untuk waktunya kami belum tahu. Masih menunggu instruksi dari pusat," jelasnya.
Pemberian vaksin terlebih dulu akan diprioritaskan bagi kalangan tenaga kesehatan karena tingginya interaksi di lapangan. Selain itu, unsur TNI dan Polri juga akan menjadi prioritas.
"Ada skala prioritas dulu yang akan diberikan vaksin," pungkasnya.
Fahmi mengaku, Pemkot Sukabumi maupun Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Sukabumi tak bosan-bosannya mengingatkan masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan selama pandemi covid-19.
baca juga: Penyebaran Covid -19 di Kalsel Belum Mereda
Penerapannya dilakukan dengan mengimplementasikan gerakan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak atau menghindari kerumunan. Akhir-akhir ini di Kota Sukabumi mulai kembali marak aksi unjuk rasa. Fahmi pun mengingatkan kepada elemen masyarakat pengunjuk rasa agar selalu memerhatikan protokol kesehatan secara ketat.
"Silakan kalau memang mau berunjuk rasa, tapi kami ingatkan agar menerapkan protokol kesehatan secara ketat," pungkasnya. (OL-3)
Salah satu latar tempat untuk film berada di Sukabumi, menampilkan kota yang kini kerap dipilih para sineas
Asep mengajak semua pihak berkolaborasi menjaga kerukunan antarumat beragama. Apalagi, negara mengamanatkan kebebasan beragama yang diatur undang-undang.
Bupati Sukabumi, Asep Japar, mengaku prihatin terjadinya insiden di Kecamatan Cidahu, pekan lalu. Peristiwa tersebut mendapat perhatian berbagai elemen sehingga menjadi isu nasional.
ANGGOTA Komisi III DPR RI, Sarifudin Sudding mengatakan kasus intoleransi di Sukabumi disebut sebagai hal yang tidak seharusnya terjadi.
GUBERNUR Jawa Barat Dedi Mulyadi dinilai gagal mencegah adanya kasus intoleransi, salah satunya ialah pembubaran retreat pelajar Kristen di Sukabumi.
ANGGOTA Komisi III DPR RI, Sarifudin Sudding menyampaikan keprihatinan atas insiden pembubaran ibadah umat Kristen di Sukabumi.
"Hari ini rencananya akan masuk 15 pasien dari klaster keluarga dan perusahaan. Sudah kita siapkan tempatnya, serta keperluan lainnya,"
“Keterbatasan pengetahuan dan kepatuhan pada protokol kesehatan juga menjadi faktor tingginya kasus covid-19 bagi anak-anak,” imbuhnya.
"Kasus positif covid-19 Kalteng, akhir-akhir ini, bersumber dari klaster keluarga yang baru pulang dari perjalanan luar daerah."
Mereka berpotensi menjadi carrier yang dapat menciptakan klaster keluarga covid-19.
Percepatan vaksinasi covid-19 berbasis keluarga ini diharapkan dapat memutus penyebaran virus dari klaster keluarga.
Yang sangat memprihatinkan, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, dari 14.173 kasus positif covid-19 pada anak di Jatim itu, sejumlah 75 anak meninggal dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved