Keamanan Intan Jaya Kondusif Bila Kasus Yeremia Ditangani Serius

Marcelinus Kelen
04/11/2020 12:57
Keamanan Intan Jaya Kondusif Bila Kasus Yeremia Ditangani Serius
Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni bersama Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw dan Pangdam XVII Cendrawasih, Mayjend TNI Herman Asaribab.(MI/Marcelinus Kelen)

BUPATI Intan Jaya, Natalis Tabuni berharap adanya keseriusan pemerintah menangani kasus kematian Pdt Yeremias Zanambani, situasi keamanan di daerahnya akan kondusif. Natalis Tabuni dalam pesan singkat WhatsApp kepada mediaindonesia.com, Rabu (4/11) terus memberikan dukungan agar sejumlah persoalan tersebut dapat terselesaikan dengan baik.

"Harapan kami, semoga dengan keseriusan penanganan kasus ini, Intan Jaya akan semakin kondusif seperti sebelumnya. Kami dukung terus dalam doa, biarlah Tuhan memberikan hikmah dan kebijaksanaan kepada pengambil kebijakan dalam penyelesaian konflik di tanah Migani yang kami cintai," kata Bupati Natalis.

Bupati Intan Jaya sehari sebelumnya juga menghadiri paparan penanganan perkara penembakan Pendeta Yeremia Zanambanidan penangkapan pelaku pengedaran senjata api dan amunisi di kabupaten Nabire di Wilayah Hukum Polda Papua di Aula Rastra Samara Polda Papua, Senin (2/11).  Acara  dihadiri  Kapolda Papua,  Irjen Pol Paulus Waterpauw dan Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Herman Asaribab bersama Forkompimda Papua terkait kasus kematian Pdt Yeremia Zanambani ditembak di Kampung Bomba, Distrik Hitadipa, kabupaten Intan Jaya pada 19 September 2020. 

Menurut Kapolda, aparat kepolisian akan melakukan otopsi jenazah Pendeta Yeremia dengan melibatkan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) dan Komnas HAM, sesuai permintaan keluarga korban. Untuk itu pihaknya  memerlukan upaya pengamanan ekstra ketat di distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya yang menjadi lokasi pelaksanaan otopsi jenazah Yeremia Zanambani nanti. Pasalnya Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) masih berada di sana.

baca juga: Polri Segera Lakukan Otopsi Jenazah Pendeta Yeremia

Selain itu untuk keamanan dari tim medis independen saat melakukan otopsi ada opsi lain untuk lokasi selain di Hitadipa, juga akan dibawa ke Timika untuk dilakukan otopsi.

"Hal ini kami masih melakukan koordinasi di pihak TNI Polri untuk pengamanan dan cuaca itu di kampung Hitadipa," terangnya.

"Kami berupaya bersama tim dokter, TGPF dan Komnas HAM, untuk  menggelar otopsi jenazah tanpa merasa ketakutan. Kami akan menyiapkan strategi, untuk mencegah serangan dari KKB di Hitadipa," tambahnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya