Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
BENCANA hidrometeorologi berupa banjir dan tanah longsor kembali menerjang sejumlah titik di Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat (30/10) malam. Saat ini petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat tengah menangani dengan menerjunkan personel dengan berbagai peralatan.
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Cianjur, tanah longsor terjadi di Kampung Nyalindung RT 02/02, Desa Kertasari sekitar pukul 18.19 WIB saat curah hujan tinggi sejak Jumat (30/10) petang. Material tanah longsor menimpa rumah warga milik Nedi, 50, yang dihuni 5 jiwa.
"Kerusakannya dikategorikan ringan akibat tertimpa material tanah longsor dan pohon kelapa. Tapi ada 9 kepala keluarga atau 25 jiwa yang rumahnya terancam. Untuk mengantisipasi timbulnya korban jiwa karena masih berpotensi terjadi longsor susulan, mereka diungsikan ke rumah keluarga terdekat," tutur Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Mochammad Irfan Sofyan, kepada Media Indonesia melalui sambungan telepon, Sabtu (31/10).
Hasil asesmen di lapangan, ucap Irfan, dimensi ketebalan material longsoran sekitar 2 meter dengan ketinggian tebing 20 meter. Irfan mengatakan di sekitar lokasi terjadi juga tanah longsor susulan di Kampung Cisitu Desa Talagasari.
Materialnya menutup ruas jalan provinsi. Saat ini sedang dalam penanganan Dinas PUPR Provinsi Jawa Barat. "Materialnya sudah mulai dibersihkan. Arus lalu lintas sudah kembali lancar," jelasnya.
Sedangkan warga terdampak tanah longsor di Kampung Nyalindung masih berada di tempat pengungsian. Menurut Irfan, situasi dan kondisi di lokasi belum kembali normal.
"Masih ada kemungkinan terjadi longsor susulan, terutama apabila hujan terjadi kembali. Kami dan aparat Desa Kertasari sedang berupaya menangani warga pengungsi dan terus memastikan keamanan di lokasi longsor," ungkap Irfan.
Sedangkan banjir luapan aliran sungai di Desa Kertasari menerjang tujuh kedusunan di Kampung Jaringaok, Kampung Nyalindung, Kampung Cibanggala, Kampung Cimanggu, Kampung Ciseblak, Kampung Sadanganyar, dan Kampung Cisayang. Di Kampung Jaringaok sempat ada dua kepala keluarga atau enam jiwa yang terjebak di rumahnya.
"Ketinggian air mencapai 1 meter. Keseluruhan warga yang terdampak banjir sekitar 60 kepala keluarga. Tidak ada korban jiwa. Untuk mengevakuasi warga yang sempat terendam, kami kerahkan perahu karet," ucapnya.
Sabtu (31/10) pagi air terpantau mulai surut. Warga yang rumahnya terendam sudah kembali. Saat ini mereka sedang membersihkan kotoran di rumah masing-masing. "Perlu disiagakan tenaga dan perlengkapan untuk menangani pascatanah longsor dan banjir," jelas Irfan.
Warga pun diimbau selalu meningkatkan kewaspadaan karena curah hujan diperkirakan masih cukup tinggi. (OL-13)
Baca Juga: Empat Tahun Dibui, Hari ini Siti Fadillah Bebas
Peristiwa tanah longsor tersebut terjadi sekitar pukul 19.45 WIB, Rabu malam. Kedua korban pada saat kejadian sedang bermain tenda-tendaan bersama dua anak lainnya.
Ribuan jalan dan bangunan telah rusak dan terendam oleh banjir yang deras di Korea Selatan, dengan laporan kerusakan lahan pertanian dan kematian ternak yang meluas.
Dua orang pekerja bangunan tertimbun longsor saat sedang menggali fondasi rumah di kawasan Padasuka, Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat, Jumat (18/7) malam.
Dinas PUPR Depok bersama warga telah melakukan upaya penanganan darurat sementara di beberapa titik.
Antisipasi lainnya yang dapat dilakukan yakni dengan membuat bronjong dan turap mandiri,
Bencana dipicu hujan deras yang terjadi dalam waktu cukup lama.
Sidang gugatan praperadilan pun digelar perdana di Pengadilan Negeri Cianjur, Kamis (7/8).
Bertepatan HUT ke-80 Republik Indonesia, Rosadi membentangkan bendera merah putih sepanjang 680 meter. Dia memasang bendera itu di sepanjang ruas jalan di wilayah tempat tinggalnya.
Atas prestasinya itu, Pemerintah Kabupaten Cianjur memberikan apresiasi. Silvia diundang ke Pondopo Cianjur, Rabu (6/8).
Upaya menambah posko dan armada satu di antaranya untuk meningkatkan pelayanan. Terutama mempercepat penanganan saat terjadi kebakaran.
Pemberantasan miras atau mihol merupakan upaya mencegah terjadinya hal-hal negatif di kalangan masyarakat
Gelombang pasang terjadi sejak Senin (28/7). Ketinggian gelombang mencapai 3-4 meter.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved