Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Peternak Merugi Ratusan Ekor Babi Mati Mendadak di Lembor

John Lewar
27/10/2020 23:50
Peternak Merugi Ratusan Ekor Babi Mati Mendadak di Lembor
Ratusan babi di Kabupaten Manggarai Barat, NTT mendadak mati.(Antara)

PETERNAK babi di Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat  di Nusa Tenggara Timur (NTT), resah karena kematian mendadak hewan ternaknya belakangan ini. Mereka mengaku rugi besar dan bingung karena ternak babi adalah tumpuan pendapatan mereka.

Kematian ratusan ekor babi, terjadi sejak Agustus hingga Oktober ini. Namun, belum diketahui secara pasti penyebabnya. Seperti yang terjadi di Persawahan Surunumbeng, Desa Siru, Kecamatan Lembor ini, puluhan ekor babi milik warga dilaporkan mati mendadak.

Informasi yang dihimpun dari beberapa peternak di wilayah itu menyebutkan sebagian besar masyarakat saat ini berhenti beternak babi lantaran tidak ingin merugi.

Salah satu peternak, Adrianus Matuh mengatakan, ternak babi miliknya sebanyak 24 ekor mengalami mati mendadak dalam kurun dua bulan terakhir. Akibatnya ia mengalami kerugian puluhan juta rupiah.

"Ternak babi saya sebanyak 24 ekor mati semua. Sebanyak 15 ekor babi kecil dengan pasaran harga Rp1 juta per ekor, enam ekor babi sedang dengan kisaran Rp2,5 juta per ekor dan tiga ekor babi besar dengan kisaran harga Rp4 juta per ekornya," jelas dia, Selasa (27/10).

Dari data yang dihimpun, ratusan babi yang mati mendadak tersebut dimiliki oleh Adrianus Mat 24 Ekor, Simon Obin delapan ekor, Lorens pota empat ekor, Risno Tonco lima ekor, Benediktus, Wilem, Berto babut dan Tobias masing-masing tiga ekor, Pice Jedaut 21 ekor dan beberapa warga lainya.

Akibat kasus ini, ungkap Adrianus Matu, peternak babi saat ini lebih memilih berhenti beternak babi. Hal ini untuk mengurangi pengeluaran biaya membelian pakan yang lebih banyak.

"Sudah banyak yang istirahat beternak babi. Paling hanya ada beberapa ekor saja masih ada beternak," ujarnya.

Selain di persawahan Surunumbeng, media juga menerimah informasi di beberapa tempat lain yang mengalami hal serupa, seperti di persawahan Wae Bangka desa Siru, di kampung Daleng desa Daleng dan beberapa tempat di kecamatan Welak.

Menurut para peternak, babi mati mendadak ini memiliki gejala yang sama seperti demam dan enggan makan. Para peternak mengaku hingga saat ini belum mengetahui apa penyebap babimereka itu mati secarah tiba tiba.

Hingga berita ini di turunkan pihak dinas peternakan kabupaten Manggarai barat belum berhasil di konformasi. (OL-13)

Baca Juga: Tinggal 11 dari 1.859 Desa di Riau yang Belum Tersentuh PLN



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya