Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Ratusan Babi di Banyak Daerah Mati, Mentan Bantah karena Flu Babi Afrika

Aji nugrahanto
14/5/2023 14:51
Ratusan Babi di Banyak Daerah Mati, Mentan Bantah karena Flu Babi Afrika
Babi yang tengah terancam penularan virus Flu Babi Afrika.(AFP)

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo membantah Flu Babi Afrika atau African Swine Fever (ASF) yang terjadi di Batam tepatnya di Pulau Bulan, Kepulauan Riau, telah menular ke daerah lain. Itu disampaikannya saat menghadiri acara sewindu Proyek Strategis Nasional (PSN) di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (14/5).

"Daerah lain insya Allah mudah-mudahan (tidak ada)," ucap Syahrul kepada awak media.

Kendati demikian, Syahrul menyebut harus tetap waspada. Sebab, saat ini virus tersebut tengah menjalar ke berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

Baca juga: Flu Babi Afrika Merebak, Pemkab Kupang Ambil Langkah Antisipatif

"Kita gak bisa pede karena memang di dunia ini sekarang virus itu lagi berputar, bakteri-bakteri lagi kerja gak tau kenapa sehingga penyakit-penyakit yang sudah tertimbun misalkan 10 bahkan 30 tahun kayaknya virusnya bangkit lagi, dan itu tidak hanya ada di Indonesia," lanjut Menteri Pertanian tersebut.

Kini, pihaknya menegaskan bahwa sedang melakukan isolasi total di kawasan yang terjangkit. Selain itu, pemerintah juga melakukan intervensi vaksin. Lebih lanjut, Syahrul menyebut jika adanya kasus flu babi Afrika tersebut berdampak pada ekspor babi.

Baca juga: Babi Ternak di NTT Mati Mendadak Diduga Terserang Virus

"Cuma memang itu (flu babi) sangat berpengaruh untuk ekspor, karena babi kita lebih banyak untuk ekspor dan itu cuma ada di satu pulau namanya Pulau Bulan," tutur Syahrul.

Hingga saat ini Syahrul belum merinci berapa jumlah detail babi yang terjangkit flu babi Afrika. Ia hanya menyebut virus itu baru diketahui muncul setelah adanya komplain dari Singapura.

"Aku gak tahu persis hitungannya, tetapi kita sebenarnya baru terasa bahwa ada virus itu setelah ada semacam komplain dari Singapura. Itu yang lagi cari, apa memang virusnya ada dari kita atau setelah dia di sana. Di sana kan tempat transit, however penanganan sudah kita lakukan," pungkas Syahrul.

Kematian Mendadak Babi

Sementara itu, dugaan merabaknya Flu Babi Afrika di banyak daerah karena sejak tahun 2022 diketahui ratusan babi telah mati secara mendadak di banyak daerah. Di antaranya adalah di Luwu Timu, Sulawesi Selatan.

Pekan lalu, puluhan bangkai babi ditemukan berserakan di saluran irigasi Kabupaten Luwu Timur. Dokter hewan di sana yakin itu karena Flu Babi Afrika.

Selain itu, di NTT ratusan babi juga mengalami kematian mendadak sejak pertengahan tahun 2022. Dinas Peternakan Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat jumlah kasus kematian babi diduga akibat virus Flu Babi Afrika hingga awal tahun 2023 telah mencapai mencapai 256 ekor.
(Z-9)
 


 


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya