Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Pemkab Tasikmalaya Siapkan Tiga Gedung untuk OTG

Kristiadi
04/10/2020 11:03
Pemkab Tasikmalaya Siapkan Tiga Gedung untuk OTG
Pelanggar PSBB di Tasikmalaya(MI/Kristiadi)

PEMERINTAH Kabupaten Tasikmalaya melalui Dinas Kesehatan berencana menyiapkan tiga gedung untuk isolasi mandiri bagi orang tanpa gejala (OTG). Bangunan tersebut akan digunakan jika terjadi penambahan kasus pada klaster pesantren.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Heru Suharto mengatakan pemerintah daerah menyiapkan tiga bangunan diperuntukan untuk pasien klaster pesantren yang terkonfirmasi positif melalui hasil swab. Namun, pasien dari klaster tersebut sekarang telah membeludak hingga mencapai 94 orang.

"Kami akan menyiapkan tiga bangunan untuk pasien terkonfirmasi positif covid-19, namun jika terjadi penambahan kasus, mereka akan ditempatkan dibangunan tersebut dan tempatnya sudah siap digunakan. Karena, kondisi RS SMC sekarang ini dalam kondisi penuh dan tidak memungkinkan ditempatkan di ruang itu," kata Heru, Minggu (4/10).

Menurutnya, ruangan isolasi khusus bagi para pasien yang selama ini disiapkan pemerintah daerah antara lain Asrama Haji jalan Pemda di Bojongkoneng, Gedung Diklat SDM berada di Kecamatan Ciawi dan sebuah penginapan (mess) di Kecamatan Cipatujah. Bangunan itu, kondisinya bisa menampung pasien supaya mereka tinggal di lokasi tersebut.

"Untuk pasien terkonfirmasi positif sekarang ini sudah ditangani dan mereka mendapatkan perawatan intensif di RSUD SMC Kabupaten Tasikmalaya dan sisanya menjalani isolasi mandiri di lingkungan pesantren. Namun, para petugas juga masih tetap melakukan tracing guna meminimalisasi penyebaran virus hingga memutus mata rantai," ujarnya.

Baca juga: Meninggal, Balita Positif Covid-19 di Tasikmalaya

Ia mengungkapkan penyebaran covid-19 yang terjadi selama ini agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan dan juga mewaspadainya karena penularannya akan semakin tinggi jika masih ada warga mengabaikan protokol kesehatan.

"Kami akan terus menyosialisasikan aturan itu kepada masyarakat agar mereka menerapkan protokol kesehatan. Karena, virus yang terjadi sekarang ini masih tetap ada dan pemerintah tetap berupaya supaya vaksin covid-19 bisa digunakan untuk masyarakat yang terpapar," paparnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya