Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
APARAT Kepolisian Resor Kota Jayapura menyatakan situasi terkini di Jayapura, Papua kondusif usai demo yang digelar oleh Front Mahasiswa dan Rakyat Papua di gerbang Kampus Universitas Cendrawasih Bawah Abepura, Senin (28/9) siang. Kepala Polresta Jayapura Kota AKBP Gustav R Urbinas di Jayapura, Senin petang mengatakan demonstrasi itu tidak mengantongi izin sehingga terpaksa dibubarkan.
"Aparat Polresta Jayapura Kota yang didukung Dalmas Polda Papua, Brimob Polda Papua dan TNI terpaksa membubarkan massa yang mengatasnaman Front Mahasiswa dan Rakyat Papua yang menggelar aksi demo penolakan Ostsus Jilid II," kata Gustav.
Sebelumnya, ajakan aksi melalui selebaran atas nama Front Mahasiswa dan Masyarakat Papua yang diparaf atas nama kordinator Ayub Heluka dan Friska Loho, tersebut sempat berlangsung di halaman kampus Universitas Cenderawasih (Uncen) Padang Bulan, Abepura. Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Jayapura Kota AKB Gustav Urbinas menuturkan, sebelum pembubaran paksa yang dilakukan, pihaknya sempat memberikan kesempatan untuk orasi dengan batas waktu yang ditentukan hingga pukul 11.00 WIT.
Ia mengungkapkan pembubaran itu lantaran polisi telah memberikan waktu untuk mereka berorasi dengan batas waktu yang ditentukan.
"Kami memberikan batas mereka orasi sampai pukul 11.00 WIT dan kami terlebih dahulu telah memberikan imbuan, namun imbuan itu tidak diindahkan. Sehingga
kosekuensinya yakni kami bubarkan paksa," tambahnya.
Pada pembubaran paksa itu sempat terjadi perlawanan dari kelompok massa dengan melempari alat negara menggunakan batu namun situasi dapat dikendalikan.
"Iya kami sempat menahan tiga orang koordinator lapangan. Namun setelah itu kami sudah pulangkan. Satu orang pendemo luka lecet dan sudah dirawat lalu dipulangkan," terang Urbinas.
baca juga: Perang Lembaga Survey di Pilkada Tanah Bumbu
Polisi tidak pernah memberikan izin keramaian apalagi aksi demo yang mengundang kerumunan orang di saat pandemi.
"Kami sudah berikan balasan terkait penolakan tersebut sesuai undang-undang dan beberapa pertimbangan kamtibmas, karena rentan mengganggu stabilitas keamanan dan ketertiban umum," pungkasnya.
Adapun aksi demo ini berlangsung di dua lokasi yakni halaman Gapuran Uncen Waena dan halaman Uncen Abepura , dengan penjagaan 550 aparat gabungan TNI dan Polri.. (Ant/OL-3)
Apakah Prabowo justru memberikan panggung bagi Gibran untuk unjuk kemampuan sebagai wapres guna menangani masalah sebesar dan sekompleks di Papua?
Untuk tahun ini siswa penerima Program ADEM berasal dari berbagai daerah di enam provinsi di Papua.
Kedatangan mereka ke Jatim patut mendapat apresiasi dan rasa bangga atas prestasi para pelajar asal Papua penerima Program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM)
Dalam kejuaraan atletik yang mempertemukan atlet-atlet terbaik dari berbagai daerah ini, PAC berhasil mengoleksi 6 medali, terdiri dari 3 emas, 1 perak, dan 2 perunggu.
Mensesneg, Prasetyo Hadi, menampik anggapan bahwa Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk berkantor di Papua
Wacana Presiden Prabowo Subianto akan memberi tugas khusus kepada Wapres Gibran Rakabuming Raka untuk berkantor di Papua perlu dipertimbangkan secara matang.
Unjuk rasa tersebut merupakan reaksi terhadap operasi penangkapan besar-besaran yang dilakukan Lembaga Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) terhadap para migran tidak berdokumen.
Wakil Gubernur California, Eleni Kounalakis, berencana mengajukan gugatan hukum atas keputusan Presiden Donald Trump yang mengerahkan Garda Nasional.
Penegak hukum di Los Angeles bersiap menghadapi malam yang penuh ketegangan usai demonstrasi terkait penggerebekan imigrasi.
Wali Kota LA, Karen Bass, mengatakan tidak ada kebutuhan menurunkan pasukan federal dan kehadiran Garda Nasional menciptakan kekacauan yang disengaja.
LAPD menyatakan unjuk rasa di luar Pusat Penahanan Metropolitan sebagai perkumpulan ilegal dan mengizinkan penggunaan peluru tak mematikan.
Penyidik mengatakan Mohammed Sabry Soliman merencanakan pelemparan bom molotov ke demonstran pawai untuk sandera Israel, selama satu tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved