Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
LIMA orang menjadi korban jiwa setelah sebuah gudang penyimpanan tabung gas elpiji di Jalan Panyambungan, Kecamata Siantar Barat, Kota Siantar, Sumatera Utara terbakar hebat pada Sabtu (26/9/2020) malam sekitar pukul 21.30 WIB.
Berdasarkan informasi yang diperoleh mediaindonesia.com, kelima korban itu merupakan pemilik gudang bersama menantu dan tiga cucunya. Mereka meninggal dalam kondisi hangus terbakar dan tidak dapat dikenali lagi jasadnya. Petugas pemadam kebakaran baru berhasil menjinakkan api sekitar 4 jam setelah kejadian kebakaran dilaporkan.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Pemko Siantar, Joshua Sialoho, yang dihubungi mengatakan, pihaknya kesulitan memadamkan api karena disekitar lokasi banyak terdapat tabung gas hingga tidak leluasa masuk untuk memadamkan api.
Menurut dia, para korban baru bisa ditemukan setelah lokasi kebakaran dilakukan pendinginan atau pemadaman. "Banyak tabung gas, jadi kita tak bisa langsung masuk ke lokasi kebakaran," ucapnya.
Ia menambahkan, setelah petugas kebakaran berhasil mengendalikan situasi pihaknya menemukan korban tewas di lantai dua ada empat orang. Sementara satu orang lainnya tewas di lantai dasar kamar dekat mandi belakang.
Tak jauh dari lokasi, sejumlah keluarga korban tampak histeris saat menanti jenazah ditemukan. Keluarga menunggu di rumah para tetangga hingga satu persatu jenazah diangkut menggunakan mobil BPBD Pematangsiantar menuju RSU Djasmen Saragih.
Adapun kelima korban diantaranya, Aminuddin alias Ameng, Laki-laki, 67 tahun, (mertua Yanti). Yanti, Perempuan, 39 tahun, (menantu Aminuddin), Clarissa Kie, Perempuan, 15 tahun, pelajar (anak Yanti), Kenrick Kie, Laki-laki, 12 tahun, pelajar 6 SD (anak Yanti), Kenjiro Kie, Laki-laki, 6 tahun, pelajar (anak Yanti).
Hingga Minggu pagi kemarin, aparat kepolisian dari Polresta Pematangsiantar sudah memasang garis polisi dan sedang melakukan penyelidikan seputar kebakaran tersebut.(OL-13)
Baca Juga: Kemenperin Pastikan Teknologi Pengolahan Limbah Diterapkan
Kebakaran yang terjadi di RT 17 RW 4 Kapuk Muara ini menghanguskan setidaknya 480 bangunan, dan berdampak pada lebih dari 3.200 jiwa dari sekitar 800 kepala keluarga (KK).
program 1 RT 1 alat pemadam api ringan (APAR) oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mencegah kebakaran tidakefektif jika tak dibarengi kesadaran masyarakat
Program 1 RT 1 alat pemadam api ringan (APAR) yang digagas Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, tidak efektif.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengaku sudah mendapatkan laporan soal peristiwa kebakaran hebat yang terjadi di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Jumat (6/6).
Petugas terus berjaga dan memberikan bantuan sesuai kebutuhan para pengungsi.
KEBAKARAN terjadi di kawasan padat penduduk Kampung Rawa Indah, RT 17/04, Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Jumat (6/6) siang
Muzakir membeberkan dengan putusan ini maka tidak ada lagi pihak yang dirugikan. Muzakir mengatakan, Provinsi Aceh dan Sumut damai.
Nasir juga mengapresiasi Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution dan Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu yang legawa dengan putusan Presiden Prabowo.
Ia menyebutkan bahwa pertemuan akan berlangsung di Wisma Negara, Kompleks Istana Kepresidenan.
KETUA Fraksi Golkar DPR Muhammad Sarmuji menanggapi soal keputusan Presiden Prabowo Subianto yang mengambil alih sengketa empat pulau antara Aceh dan Sumatera Utara (Sumut).
Hasan juga sempat merespon saat ditanya soal isu empat pulau sebagai pemberian hadiah dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian kepada Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).
EMPAT pulau yang sebelumnya berada dalam wilayah Provinsi Aceh dan kini masuk Provinsi Sumatera Utara (Sumut), disebut mempunyai kandungan minyak dan gas (migas)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved