Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Mentan Dorong Industri Alpukat Pameling

Bagus Suryo
03/9/2020 18:17
Mentan Dorong Industri Alpukat Pameling
Mentan Syahrul Yasin Limpo di kebun pohon induk pembibitan alpukat Desa Wonorejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jatim, Kamis (3/9).(MI/Bagus Suryo)

MENTERI Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mendorong pendirian industri alpukat varietas pameling di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Keberadaan industri pertanian selain meningkatkan kesejahteraan petani juga padat karya menyerap tenaga kerja di desa.

"Saya ingin ada industri alpukat sehingga hasil panen dan produk olahan bisa disimpan setidaknya enam bulan dan dijual ke pasar lebih baik lagi," tegas Mentan di kebun pohon induk dan pembibitan alpukat di Desa Wonorejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (3/9).

Mentan menjelaskan buah alpukat pameling ini berbeda dengan varietas lainnya. Varietas pameling merupakan komoditas yang laris di pasar domestik, mendatang diharapkan bisa ekspor. Buah itu bisa dikonsumsi segar maupun dalam bentuk makanan dan minuman. 

"Alpukat pameling ini ukurannya terbesar di dunia dan rasanya luar biasa," tuturnya.

Karena itu Mentan mendorong petani membudidayakan alpukat varietas pameling tidak hanya di Kabupaten Malang saja, melainkan ditanam lebih luas merambah semua provinsi. 

"Baik industri maupun lahannya kalau bisa ada cabangnya di semua provinsi," ujarnya.

Pada kesempatan itu Mentan menyarankan petani agar mengikuti perkembangan teknologi terkini. Sebab, sekarang sudah memasuki era digital sehingga pemasaran hasil panen dan produk olahan agar berbasis daring. Selain itu, petani agar membuat buku untuk diketahui masyarakat yang menerangkan varietas alpukat pameling secara utuh diantaranya teknik pembenihan, setek, cara menanam dan merawat pohon alpukat, sampai pascapanen. Selanjutnya agar buah alpukat pameling cepat meluas dan ditanam secara nasional, petani harus memperbanyak benih. 

"Saya minta tahun 2021 jadikan alpukat menjadi tanaman suvenir menteri, mininal 1.000 pohon dibagikan kepada bupati se Indonesia,"  imbuhnya.

Hal itu sebagai bentuk apresiasi Mentan kepada petani alpukat agar kesejahteraan mereka terus meningkat.

"Kalau mau makmur dan tenteram, pilih pertanian. Pertanian tidak akan mengingkari orang yang berkeringat," pungkasnya.

baca juga: Wali Kota Denpasar Ajak Warga Ciptakan Ketahanan Pangan Keluarga

Alpukat pameling ini pohon induknya dari pohon milik Sanari, warga Drsa Wonorejo. Awalnya varietas itu bernama alpukat arjuno. Pohon alpukat yang sudah berusia 39 tahun lebih itu berbuah bagus, produktivitasnya sangat banyak. Kemudian warga setempat melakukan setek untuk ditanam di halaman rumah masing-masing.

Setelah pohon induk lokal mati, budidaya dikembangkan luas oleh Subandi. Ia menanam  150 pohon. Setelahnya, 500 pohon dibudidayakan oleh gapoktan pada 2013. Setelah kian meluas, alpukat lokal itu diajukan untuk mendapat sertifikat varietas sekaligus mengubah nama alpukat arjuno menjadi alpukat pameling. Kini, varietas pameling ditanam di lahan seluas 21 hektare milik Sanari dan Ngatemin.(OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya