Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
PEMERINTAH Provinsi Sumatra Barat menegaskan tidak mungkin menerapkan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), meski kasus positif Covid-19 terus menanjak.
Sebab, jelas Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno, kebijakan pemerintah pusat saat ini lebih tertuju pada pertumbuhan ekonomi. Karena itu salah satu paling tepat dan efektif mengendalikan Covid-19 adalah dengan satu kata kunci, pentingnya disiplin protokol kesehatan.
Sebab dari banyak data dan informasi yang diterima, kasus positif umumnya disebabkan karena masyarakat lalai, tidak menjalankan protokol kesehatan dengan baik. Bahkan ada yang mengatakan tidak percaya Covid-19 dan menyadari kekeliruannya setelah terkena Covid-19.
"Dapat dipastikan kita tak akan dapat izin untuk menerapkan PSBB lagi, karena pemerintah ingin memulihkan perekonomian. Jadi satu-satunya jalan adalah warga harus disiplin menerapkan protokol Covid-19," kata Irwan Prayitno, Rabu (2/9)
Gubernur mencontohkan dirinya yang hingga saat ini tetap aktif bekerja dan bertemu banyak orang setiap hari. Insya Allah, dengan disiplin protokol Covid 19, dari 16 kali mengikuti tes swab, hasilnya selalu negatif.
"Hal ini dapat menjadi referensi bagi kita semua bahwa dengan pelaksanaan disiplin protokol kesehatan yang benar, kita bisa selamat dari penyebaran virus Covid 19," ujar Irwan Prayitno.
Irwan menyebutkan, pihaknya mendapat informasi dari Bupati Agam bahwa penambahan masyarakat terkonfirmasi positif di Agam disebabkan adanya pesta perkawinan yang kurang menerapkan protokol kesehatan.
"Bupati Agam telah merespon kejadian ini dengan menerbitan Surat Edaran pelarangan melakukan acara pernikahan. Untuk prosesi akad nikah hanya boleh dihadiri maksimal 20 orang. Ini sebuah tindakan preventif yang baik agar masyarakat mengikuti disiplin protokol kesehatan dengan baik dan benar," katanya.
Gubernur juga mengatakan, Pemprov Sumbar terus berupaya menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) bagi para medis dan memenuhi berbagai keperluan yang dibutuhkan Labor FK Unand agar penanganan Covid berjalan lancar.
"Kita mengapresiasi pengabdian para medis yang berjibaku di lapangan dalam penanganan Covid 19. Insya Allah, jika para medis kita disiplin protokol kesehatan tidak akan terpapar covid. Kita mesti menyesuaikan diri dengan adaptasi baru aman Covid 19 ini," pungkasnya. (OL-13)
Baca Juga: Presiden Setuju Isolasi Mandiri Wajib di Fasilitas Pemerintah
Presiden Joko Widodo mengaku bingung dengan banyaknya istilah dalam penangan covid-19, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar hingga Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.
Demi membantu UMKM untuk bangkit kembali, influencer Bernard Huang membuat gerakan yang diberi nama PSBB atau Peduli Sesama Bareng Bernard dii Kota Batam.
Kebijakan itu juga harus disertai penegakan hukum yang tidak tebang pilih, penindakan tegas kepada para penyebar hoaks, dan jaminan sosial bagi warga terdampak.
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 20.155 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 6.934 positif dan 13.221 negatif.
Untuk menertibkan masyarakat, tidak cukup hanya dengan imbauan. Namun harus dibarengi juga dengan kebijakan yang tegas dalam membatasi kegiatan dan pergerakan masyarakat di lapangan.
Epidemiolog UI dr.Iwan Ariawan,MSPH, mengungkapkan, untuk menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia, sebenarnya dibutuhkan PSBB seperti tahun 2020 lalu.
Studi Nature Communications ungkap pandemi Covid-19 mempercepat penuaan otak rata-rata 5,5 bulan, meski tanpa infeksi. Siapa yang paling terdampak?
Studi terbaru mengungkapkan vaksinasi anak mengalami stagnasi dan kemunduran dalam dua dekade terakhir.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tahun 2020, sepasang peneliti India mengklaim lockdown global selama pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan suhu permukaan bulan.
Jumlah wisman yang datang langsung ke Bali pada Januari-November 2023 sebanyak 5.782.260 kunjungan, sementara pada periode yang sama tahun 2019 sebanyak 5.722.807 kunjungan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved