Anak Positif Covid, Gugus Tugas Malut Minta Sekolah Jangan Dibuka

Hijrah Ibrahim
12/8/2020 08:16
Anak Positif Covid, Gugus Tugas Malut Minta Sekolah Jangan Dibuka
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Malut dr. Alwia Asagaf (kiri) meminta sekolah tatap muka jangan dibuka dulu.(MI/Hijrah Ibrahim )

SELAMA Maret hingga Agustus tahun 2020, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Maluku Utara mencatat 96 anak di Maluku Utara terkonfirmasi positif covid-19. Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Maluku Utara, dr Alwiah Asagaf mengatakan dengan adanya kasus covid-19 yang menimpa anak-anak disarankan agar sekolah tatap muka jangan diberlakukan dulu.

"Virus Corona ini tidak hanya menjangkit orang dewasa namun juga anak-anak. Hingga saat ini yang tercatat di data Gugus Tugus Percepatan Penanganan Covid-19 Maluku Utara terdapat 96 orang anak terkonfirmasi positif covid berusia 6 tahun sampai 17 tahun, yang merupakan usia sekolah," terang Alwia Asagaf, Selasa (11/8).

Alwia yang juga merupakan Ketau Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Provinsi Maluku Utara tidak setuju dengan rencana pemerintah untuk mengaktifkan sekolah tatap muka. Ia tetap menganjurkan agar sekolah dengan daring walaupun banyak keluhan orang tua pada biaya pulsa dan anak tidak fokus belajar.

baca juga: Jangan Sembrono Gelar KBM Tatap Muka

"Mari kita pikirkan jika anak yang harus menanggung resiko terjangkit virus korona dan sampai pada kematian. Di Maluku Utara dari 96 anak terkonfirmasi positif ada satu anak meninggal berusia dua bulan asal Kota Tidore Kepulauan dengan riwayat penyakit penyerta," ungkapnya.

Alwia juga meminta IDI Kabupaten/Kota untuk melakukan advokasi kepada kepala daerah baik bupati atau wali kota agar mempertimbangkan kembali rencana pembukaan sekolah tatap muka. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya