Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
SUDAH sepekan lebih, bahan bakar minyak (BBM) langka di Kabupaten Lembata, NTT. Antrian panjang menjadi pemandangan lazim di SPBU dan agen Penjualan Minyak dan Solar (APMS) di dalam kota Lewoleba, Kecamatan Nubatukan dan Balauring di Kecamatan Omesuri.
Kondisi ini memunculkan sejumlah pedagang nakal, menaikan sesuka hati harga jual BBM eceran. Padahal Pemerintah setempat telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang wajib dipatuhi penjual BBM eceran. HET juga ditetapkan Pemerintah guna membendung spekulan nakal mencekik leher warga.
Aktivitas Warga di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur satu pekan belakangan nyaris lumpuh akibat kelangkaan BBM. Kelangkaan BBM yang terus terjadi di Kabupaten Lembata memicu kenaikan harga Premium dan Pertalite hingga Rp50 ribu/liter di tingkat pengecer.
Baca Juga: Pacar Karyawati BUMN Pembuang Bayi jadi Tersangka
Belum jelas alasan kelangkaan BBM tersebut, namun menurut pemerintah setempat ada keterlambatan pengiriman karena ada penyesuaian quota BBM dari Pertamina untuk wilayah Kabupaten Sikka, Flores Timur dan Lembata.
Pantauan mediaindonesia.com, Rabu (22/7), harga jual BBM jenis premium dan pertalite di dalam kota Lewoleba mulai mencekik warga. Di mana-mana warga mengeluhkan harga jual BBM eceran mencapai Rp50 ribu/liter.
Pedagang eceran BBM berdalih, jika kenaikan harga di tingkat eceran sebagai hal wajar. Sebab mereka juga sulit mendapatkannya dan mengantri berjam-jam bahkan berhari-hari di SPBU dan APMS di dalam kota Lewoleba.
Di media social, para pedagang eceran terang-terangan membela diri. Mereka malah menyarankan untuk tidak membeli jika warga keberatan dengan harga BBM eceran selangit itu.
Terkait masalah ini, Bupati Kabupaten Lembata, Eliazer Yentji Sunur berjanji akan menjelaskan alasan kelangkaan BBM di wilayahnya setelah menelusuri persoalan sebenarnya. (OL-13).
PT Pertamina (Persero) memperkenalkan inovasi digital terbaru dalam pengelolaan perizinan melalui penerapan berbasis teknologi geospasial ArcGIS.
Menghadapi dinamika global, Pertamina komitmen terhadap prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG) dan keberlanjutan jangka panjang.
Pertamina dinilai telah menerapkan tata kelola yang sangat baik dengan mengimplementasikan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) sesuai standar ISO 37001:2016.
Pemerintah Kota Sorong menggelar audiensi bersama PT Pertamina guna membahas berbagai isu strategis terkait distribusi dan pengawasan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Pertamina dinilai sangat mendukung Kejaksaan Agung dalam melakukan penegakan hukum. Termasuk penetapan status tersangka dan upaya penangkapan M Riza Chalid.
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) terus mengedepankan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) dalam menjalankan operasionalnya.
Motivasi diberikan kepada para peserta MPLS di sela-sela kunjungannya ke Flores Timur selama dua hari
Benda itu meliputi 40 kilogram artefak hasil ekskavasi yang terbagi menjadi 15 kategori, termasuk perhiasan, alat bantu, keramik, gerabah, serta sisa kerangka dari 3 individu leluhur
Warga yang direlokasi berasal 2.209 keluarga. Mereka akan menempati lahan seluas 130 hektare.
KOMUNITAS Bidara di Mbay, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT, melakukan kegiatan sosialisasi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim bagi para pemuda, pelajar, nelayan, petani, mahasiswa.
Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI) meluncurkan program Desa Devisa Tenun NTT untuk memberdayakan para penenun tradisional di wilayah NTT.
Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan proyek ini akan berlalan selama enam tahun dengan menargetkan sekitar 45.000 rumah tangga petani.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved