Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Covid-19 Kota Semarang Mulai Terkendali, Daerah Sekitar Meningkat

Akhmad Safuan
16/7/2020 14:18
Covid-19 Kota Semarang Mulai Terkendali, Daerah Sekitar Meningkat
Petugas melakukan tes diagnostik cepat COVID-19 terhadap pedagang di Pasar Babadan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (4/6/2020).(ANTARA FOTO/Aji Styawan)

KASUS covid-19 di Kota Semarang terkendali dan tidak mengalami lonjakan besar dalam beberapa hari terakhir. Namun, daerah tetangga seperti Kendal, Demak, Grobogan dan Kabupaten Semarang justru meningkat. Kini pemerintah di daerah tersebut menerapkan sanksi ketat bagi pelanggar protokol kesehatan.

Di Kabupaten Kendal, sejak awal Juli, sebanyak 400 warga mendapat sanksi menyapu fasilitas umum dengan mengenakan rompi melanggar protokol kesehatan. Mereka diketahui tidak menggunakan masker dan berkerumun.

Pun demikian di Kabupaten Demak, Grobogan, Kabupaten Semarang, menerapkan berbagai sanksi kepada warga yang melanggar protokol kesehatan seperti push-up, menghafal teks Pancasila di depan umum dan lainnya, dengan harapan membuat jera sehingga bisa menekan angka penyebaran covid-19.

Akan tetapi, langkah tersebut belum mampu menekan penyebaran. Dihimpun dari masing-masing dinas kesehatan, angka covid-19 terus meningkat dalam sebulan ini seperti di Kabupaten Kendal mencapai 122 kasus, Demak 679 kasus, Grobogan 179 kasus dan Kabupaten Semarang 157 kasus.

Kasus covid-19 tidak hanya menimpa warga biasa, Sekretaris Daerah Grobogan M Sumarsono dinyatakan positif dan hingga kini masih dalam perawatan.P emkab Grobogan langsung melakukan rapid test massal di lingkungan kantor pemerintah daerah setelah Sekda Sumarsono dinyatakan positif covid-19, termasuk seluruh pejabat dan Bupati Grobogan Sri Sumarni.

"Kita langsung perintahkan rapid test massal terutama pegawai yang sempat kontak dengan beliau," tutur Bupati Sumarni.

Baca juga: Kota Semarang dan Demak masih Masuk Zona Merah

Sementara, kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Kendal terpaksa ditutup karena ada keluarga salah satu pegawai yang meninggal akibat covid-19.

"Kita tutup sementara hingga 14 hari ke depan, selain itu 34 lain yang kontak langsung dengan pegawai itu menjalani rapid test," kata Kepala Dispendukcapil Kendal Bambang Dwiono.

Bupati Kendal Mirna Annisa mengatakan berbagai langkah ditempuh untuk mengendalikan covid-19, selain menerapkan sanksi sosial, dilakukan  pula langkah penutupan kantor, pasar dan lainnya untuk dilakukan sterilisasi dan tracking jika ditemukan kasus positif di lokasi itu.

Sedangkan, Pemkab Demak mengonfirmasi kabar tidak benar tentang kondisi Bupati Demak M Natsir yang disebut terpapar covid-19 dan melakukan isolasi mandiri.

"Bapak bupati tidak terkena covid-19, beliau memang kurang sehat dan beristirahat setelah putranya meninggal dunia," ujar Sekda Demak Singgih.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebelumnya kepada Media Indonesia mengatakan pihaknya memerintahkan daerah di wilayah Semarang Raya termasuk Kota Salatiga untuk menerapkan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) lantaran perkembangan covid-19 terus meningkat.

Selain melaksanakan PKM, lanjut Ganjar, daerah juga diminta terus melakukan rapid test secara massal dan tracking kasus agar dapat dilakukan penanganan cepat dan deteksi dini.

"Saya akan back-up sepenuhnya daerah yang mengalami hambatan dalam upaya mencegah penyebaran termasuk penanganannya," ungkap Ganjar.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya