Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Terdeteksi 23 Titik Panas di NTT

Palce Amalo
15/7/2020 18:55
Terdeteksi 23 Titik Panas di NTT
Ilustrasi kebakaran lahan dan hutan.(DOK MI )

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih berlangsung di Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal itu ditandai dengan terus bertambahnya jumlah hotspot (titik panas) di daerah itu. Sesuai laporan BMKG Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Rabu (15/7), hotspot terdeteksi di 23 titik.

Sebaran hotspot juga mulai meluas dari sebelumnya hanya terbatas pada kabupaten di Pulau Sumba, sekarang meluas ke kabupaten lainnya di pulau tersebut, yakni Flores Timur, Lembata, Alor, Kupang, dan Rote Ndao.

Kepala BMKG Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Agung Sudiono Abadi mengatakan sebaran hotspot pada Rabu, tersebar di 14 kecamatan. "Tingkat kepercayaan titik panas di atas 80 persen," katanya.

Sesuai laporan BMKG, hotspot terbanyak terdeteksi di Kecamatan Adonara Timur, Flores Timur sebanyak empat titik, sertai tiga titik masing-masing di Kecamatan Rote Barat, Kabupaten Rote Ndao dan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, sedangkan wilayah kecamatan lainnya hanya terdapat dua dan satu titik.

Sedangkan selama pekan pertama Juli 2020, BMKG mencatat 25 hotspot yang terpantau di 13 kecamatan di tujuh kabupaten yakni Sikka, Sumba Tengah, Alor, Timor Tengah Utara, Sumba Timur, Belu, dan Lembata. (OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya