Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Caplok Jalan Perumahan Lain, Pembangunan Mutiara City Diprotes

Heri Susetyo
27/6/2020 12:33
Caplok Jalan Perumahan Lain, Pembangunan Mutiara City Diprotes
Warga memasang banner di depan pintu masuk perumahan Jalan Raya Jati Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo, Sabtu (27/6/2020).(MI/Heri Susetyo)

WARGA Perumahan Pondok Mutiara Harum dan Mutiara Regency Kabupaten Sidoarjo menolak apabila jalan perumahan mereka dijadikan akses keluar masuk ke Mutiara City yang saat ini dalam proses pembangunan. Aksi penolakan itu dilakukan warga dengan memasang banner di depan pintu masuk perumahan Jalan Raya Jati Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo, Sabtu (27/6). Selain itu ibu-ibu juga membubuhkan tanda tangan penolakan pada banner yang mereka pasang. 

"Kami sebenarnya tidak mempersoalkan pembangunan Mutiara City, namun menolak apabila jalan perumahan kami dijadikan satu dengan perumahan baru tersebut. Perumahan kami kan regency, sudah seharusnya one gate system," kata Rohmadi, salah satu warga Mutiara Regency. 

Sebab apabila akses jalan keluar masuk dijadikan satu akan mengganggu kenyamanan warga Mutiara Regency. Selain jalan menjadi padat atau macet, keamanan perumahan juga menjadi kurang terjamin. Sebab di Mutiara City yang saat ini dalam proses pembangunan, akan berdiri sedikitnya 700 unit rumah. Selain itu juga akan ada apartemen dan mal.

Menurut Rohmadi, pengembang perumahan Mutiara City ini berbeda dengan pengembang perumahan Pondok Mutiara Harum maupun Mutiara Regency. Namun pihak pengembang Mutiara City sudah berani mengklaim bahwa pintu keluar masuk akan menjadi satu dengan perumahan Mutiara Harum dan Mutiara Regency. Hal itu mereka tegaskan saat menawarkan rumah baru pada calon pembeli. Infonya, ada oknum pengurus RW di Perumahan Mutiara Regency yang mengklaim bahwa warganya setuju apabila akses jalan keluar masuk dijadikan satu. 

baca juga: Pasar Shindu Sanur Jadi Pasar Tradisional Digital

Padahal kenyataan di lapangan, sebagian besar warga justru menolak.Sementara itu Marjuki Winarno, warga Perumahan Mutiara Harum menambahkan, seharusnya Mutiara City membangun akses jalan keluar masuk sendiri. Apalagi perumahan baru yang dibangun tersebut lahannya lebih luas serta jumlah unit rumah lebih banyak.

"Akses keluar masuk Mutiara City seharusnya dibangun tersendiri melalui perkampungan," kata Marjuki.

Menurut Marjuki, pengembang Mutiara City melakukan hal itu agar nilai jual perumahan baru yang masih dibangun naik, karena askes keluar masuk lebih strategis. Selain itu juga membuat pengembang tidak repot dan ringan di pembiayaan. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya