Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
SEJAK pandemi korona, pendapatan para pengusaha jasa salon dan kecantikan di Temanggung, Jawa Tengah mengalami penurunan antara 50 hingga 70 persen. Mereka masih memikirkan upaya menggaet konsumen lagi agar bisnis mereka tetap berjalan.
Tanti,30, salah seorang pemilik salon rambut dan kecantikan di daerah Banyuurip Tengah, Kecamatan Temanggung mengatakan, pada awal merebak kasus korona sekitar Maret hingga April lalu pendapatannya telah berkurang sekitar 50 persen. Pada Mei hingga Juni pendapatannya makin berkurang hingga mencapai 70 persen.
"Pendapatannya turun 50 persen ada. Sekarang malah sudah turun 70 persen," kata Tanti,di Temanggung, Kamis (25/6).
Namun ia enggan menyebutkan berapa persisnya angka pendapatan dari bisnis salonnya. Ia mengungkapkan, sebenarnya ia dan pegawainya takut tertular virus saat tetap bekerja di masa pandemik. Soalnya ia harus bersentuhan langsung dengan konsumen jika hendak merawat rambut, wajah, maupun perawatan badan konsumennya. Namun ia memilih tetap membuka salon agar bisnisnya tetap berjalan.
"Tapi bagaimana lagi, dilema juga. Mau kerja juga was-was," ujarnya.
Karena itu, ia melakukam antisipasi untuk diri sendiri dengan menerapkan protokol kesehatan. Di antaranya, tetap mengenakan masker saat bekerja dan sering mencuci tangan menggunakan sabun. Ia juga meminta pengunjung mencuci tangan dengan sabun.
"Kalau mau dibilang takut mungkin semua orang tetap takut ya. Tapi aktifitas harus terus berputar juga. Jadi kita antisipasi semaksimal mungkin. Yang datang suruh cuci tangan dulu di depan, lalu handel pintu kita lap air sabun tiap tamu pulang," katanya.
baca juga: Jepara Siapkan Tes Massal Antisipasi Lonjakan Positif Covid-19
Namun demikian, konsumen yang datang ke salonnya juga berkurang drastis sejak pandemik. Saat ini ia tengan memikirkan cara agar pemasukan dari bisnis salonnya kembali stabil.
"Kita ya masih bingung, lagi penjajakan juga kira-kira gimana cara mengatasinya."
Aliya,27, pengelola salon kecantikan di Kecamatan Tembarak mengalami hal yang sama. Pemasukannya juga menurun hampir 50 persen sejak pandemik korona. Pihaknya juga menerapkan protokol kesehatan untuk menjaga diri agat tidak tertular virus. (OL-3)
WAKIL Ketua Umum Bidang Kewirausahaan UMKM Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menyebutkan bahwa setidaknya terdapat tiga kelemahan yang masih membayangi UMKM di Indonesia.
Menurut data Komdigi, baru 26% dari 64 juta UMKM yang telah beralih ke platform digital dan lebih dari 30 juta UMKM belum terhubung dengan perbankan.
BADAI pandemi covid-19 memang menjadi sentilan luar bisa bagi banyak orang. Salah satunya Enih, pelaku UMKM yang sempat menggulung usaha warung kopinya.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menegaskan komitmennya memperkuat peran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan koperasi sebagai fondasi utama ekonomi rakyat.
Hadirkan berbagai langkah strategis, mulai dari Digi Koperasi, UMK Digital Fest, portal UMKM, hingga fasilitasi Sertifikasi Halal dan Packaging Modern.
BELAJAR langsung dari para pelaku usaha yang telah berhasil menembus pasar dan membangun bisnis berkelanjutan merupakan salah satu cara paling efektif untuk mendorong pertumbuhan UMKM.
MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan ancaman biosecurity dari pandemi, penyakit tidak menular, hingga bencana alam dinilai jauh lebih berbahaya dibandingkan perang bersenjata.
BERBAGAI cara bisa dilakukan untuk memberikan dampak positif pada negeri tercinta Indonesia. Salah satunya ialah dengan melestarikan budaya batik.
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Melonjaknya angka covid-19 di negara-negara tetangga perlu menjadi sinyal kewaspadaan yang bukan hanya harus direspons otoritas kesehatan tetapi juga masyarakat.
UPAYA pengendalian resistensi antimikroba (AMR) dibutuhkan untuk mencegah kemunculan berbagai penyakit berbahaya, termasuk yang bisa menimbulkan pandemi.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved